MENURUNNYA LEMBAGA MADIN DARUSSALAM DI DUSUN SUMBER PERKUL
KECAMATAN GEDANGAN
Proposal
Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Oleh :
Kelompok
V (Lima)
Ø Kholilurrohim
Ø Ruba’i Aziz
Ø Hanafi
Ø Ye’la
Ø Titin
Ø Zehroh
Ø Winarti
Ø Lilik Sobikah
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-QOLAM
GONDANGLEGI MALANG
2013
A.
Latar Belakang
Kuliah
kerja nyata (KKN) adalah sebuah program yang di laksanakan olen seluruh kampus, Dengan Program
Kuliah Kerja Nyata mahasiswa yang memiliki kemampuan keilmuan dapat dimanfaatkan
untuk menunjang pemgbangunan
dalam bidang keilmuan dan non keilmuan yang memakai metode Participatori
Action Resech (PAR).
Dengan
demikian Kuliah Kerja Nyata dapat berfungsi sebagai katalisator, sekaligus
motivator dalam proses pembangunan baik dibidang pendidikan maupun dibidang
non-pendidikan.
Untuk Meningkatkan Perguruan Tinggi
dalam usaha pembangunan diarahkan untuk :
1. Meningkatkan
Perguruan Tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Mendidik
Mahasiswa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar
terhadap masa depan bangsa dan negara.
3. Menggiatkan
mahasiswa sehingga bermanfaat bagi pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
4. Dan melaksanakan
Thre Darma Perguruan Tinggi.
Berbicara tentang pembangunan dalam
bidang keilmuan/pendidikan, maka tidak lepas dari sebuah lembaga pendidikan
yang di dalamnya terdapat manajemen sebagai pengatur, penguat lembaga yang
terkait, jika manajemennya baik maka sistem pendidikannyapun akan baik dan jika
manajemennya tidak baik maka outputnya tidak bak.
Dengan
demikian kami kelompok V memutuskan konsen analisis pada persoalan: “Menurunnya lembaga MADIN darussalam di dusun sumber perkul
kecamatan gedangan”
”
B. Kondisi MADIN
Darussalam Saat ini
- Kondisi MADIN Darussalam sebelum dampingan
MADIN adalah salah satu pendidikan anak usia
dini atau remaja, untuk dapat pendidikan
agama islam dengan benar dan baik dan benar menurut aturan yang ada, MADIN
adalah bukan hanya memperisapkan urusan jangka pendek, karena banyak orang berangapan
lebih baik bantu kerja di sawah dari pada ngaji atau juga jaga adiknya di rumah
karena orang tuanya kerja disawah, hal yang semacam itu di angap hal lebih baik
untuk masa depan jangka pendek, karena dari kerja orang tua,ekonomi jangka
panjang untuk anaknya lebih baik.
MADIN bukan hanya mempersiapka masa depan
jnagka pendek, bahkan utuk persiapan masa depan jangka panjang, lebih dari itu
adalah kehidupan yang antara satu sama lainya saling tidak menghiraukan yaitu
hari kiamat.
Lalu mengapa bangsa ini mepersiapkan
pendidikan di usia dini dan setrusnya pada bidang pendidikan agama islam?
Karena pendidikan agama islam adalah salah satu suri tauladan yang baik untuk
menjalani kehidupan dunia dan kahirat, orang tua mana yang tidak bangga jika
kita memiliki anak sholeh/sholeha yang taat pada allah dan berbakti kepada
kedua orang tuanya, tapi sayangnya mendidik anak agar menjadi sholeh/sholehah
bukan pekerjaan mudah bagi orang tua saat ini, para orang tua dituntut untuk
mencurahkan perhatian dan pengorbanan demi sibuah hati tercinta.
Lahirnya anak sholeh/sholeha bukan tiba-tiba
muncul, tapi perlu ada pendidikan dan penanaman di usia dini, ibarat tumbuhan,
seorang anak perlu di jaga dan di rawat dengan baik, semakin baik perawatan
kita maka semakin baik pula hasilnya, salah satu yang seharusnya di tanamkan
oleh para orang tua sebgai bentuk penjagaan adalah bekal-bekal pendidikan agama
islam, pendidikan agama islam adalah bekal utama yang tidak boleh di tingalkan
oleh para oarang tua saat ini, tampa bekal pendidikan agama islam mustahil kita
mampu mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh/sholeha, sebab islam
memandang bahwa faktor yang menentukan seorang anak diktakan shole/sholeha,
dirinya memilki pendidkan agama islam.
Hari ini MADIN masih tetap menjadi harapan dan
tumpuan oleh kebnayakan orang tua saat ini khususnya yang minim ilmu dan harta,
hari ini MADIN diharapkan kiprahnya oleh mayoritas jema’ah oleh masyarakat
sekitar, akan tetapi, sekalipun MADIN di kampung sangat urgen untuk membekali
pndidikan agama islam bagi anak-anak saat ini, sayangnya tidak semua orang tua
manaruh harapan terhadap MADIN karena faktor-faktor tertentu.
C.
Alasan memilih dampingan
Manajemen dalam dunia pendidikan formal maupun informal
sangat dominan untuk menarik perhatian terhadap peserta didik dan orang tuanya.
Manajemen yang baik akan menghasilkan kualitas dan kuantitas yang berguna bagi
masyarakat bangsa dan negara. Manajemen adalah sebuat sistem dalam dunia
pendidikan untuk mengatur kerjanya pendidikan yang di laksanakan oleh pihak
yang terkait.
Lalu
mengapa kami kelompok V memilih untuk fokus analisis menguatkan kelembagaan di MADIN
Darussalam? Karena menurut survy dan perbincangan santai dengan kepala MADIN
dan guru yang mengajar di situ, bahwa MADIN Darussalam kurang produktif dalam
meningkatkan penguatan kelembagaan di MADIN tersebut. Karena apabila hal yang
semacam itu tidak di tindak dengan cermat, maka lambat laut akan angkat kaki
dan tidak berbekas bagi perkembangan desa yang pandang masyarakat.
Alasan memilih dampingan MADIN Darussalam karena di dasari
pada hal-hal sebagai berikut:
- Manajemen yang masih jauh dari standar dan kepentingan lembaga yang terkait
- Sistem pendidikan kurang di perhatikan sehingga bagaikan berjalan tampa arah.
- Pemetaan kelas bagi yang mampu, yang sedang dan yang tidak bisa sama sekali
- Kurangnya kebijakan dari kepala MADIN.
D.
Kondisi yang diharapkan untuk 10 tahun mendatang
Di antara beberapa faktor yang melatar
belakangi kemunduran MADIN Darussalam bisa terselesaikan dengan mengangkat
sistem menejmen kehidupan empati masyarakat yang kurang baik dan memotivasi
untuk memasukan anaknya segingga kejayaan pada tahun 2010 akan bangkit kembali,
karena tampa empati masyarakat sekitar bisa jadi MADIN Darussalam krisis santri
bahkan akan mati begitu saja. Kalau hal itu
di biarkan dusun sumber perkul akan dipenuhi anak usia dini dan usia
remaja yang nganggur.
Harapan 10 tahun ke depan dan untuk
seterusnya MADIN Darussalam menjadi baik dari sisi administrasinya, sistem dan
menejmenya restu/empati masyarakat walaupun berada di naungan yang tidak begitu
relattif baik. Padahal di sana masih sangat minimnya tentang ilmu agama islam
dengan baik. Ironinya mengapa masyarakat kurang perhatian sedangkat di sana
sanggat membutuhkan tentang ilmu agama islam.
Lebih rincinya untuk harapan 10
tahun mendatang ialah:
- Diharapkan ada perubahan manajemen pendidikan yang baik
- Adanya perubahan sistem pendidikan yang bijak dari kepala MADIN
- Adanya sistem Administrasi sebagai penunjang kelembagaan.
- Persiapan guru-guru yang yang ahli di bidangnya.
- Adanya pemetaan kelas yang jelas.
- Organisasi dan struktur yang baik
Dengan fokus program tersebut di harapkan memiliki
dampak:
- Semakin baiknya pengelolahan/manajemen di MADIN Darussalam yang di tandai dengan semakin aktifnya siswa dan guru yang bertugas.
- Baiknya output dari MADIN Darussalam sesuai dengan yang di harapkan oleh para guru dan para orang tua bahkan bagi bangsa dan negara.
E. Strategi yang
digunakan.
Kegiatan pemberdayaan ini menggunakan pendekatan
Participatory Action Research (PAR). Siklus PAR
dimulai dari identifikasi masalah, identifikasi potensi, perencanaan aksi, aksi
dan evaluasi-refleksi.
Proses
pemberdayaan masyarakat ini dengan melibatkan guru-guru MADIN mulai proses, aksi hingga evaluasi.
Keterlibatan guru-guru MADIN dianggap penting karena secara kultural penguatan
kelembagaan sebuah lembaga pendidikan adalah organisator. Dengan kehadiran orang-orang/guru-guru
yang terlibat dapat mempercepat proses dan penilaian-penilaian over-subyektif apabila
kegiatan ini mengalami kegagalan, sekaligus diharapkan sebagai jembatan
terhadap kepentingan masyarakat, guru MADIN, wali murid dan kepala MADIN. Keterlibatan kepala
MADIN, guru MADIN dan wali murid
dalam proses pemberdayaan, yakni keterlibatan secara fisik kepala MADIN dalam kegiatan
pemberdayaan, pendampingan maupun kegiatan-kegiatan pertemuan yang dilaksanakan
secara reguler.
F. Langkah-langkah peningktn
kelembagaan
1. Proses Rekonstruksi Gagasan.
Yakni proses observasi awal untuk
menentukan masalah-masalah yang dihadapi oleh MADIN Darussalam dalam peningkatan kelembagaan di MDIN Darussalam. Karena program ini sudah masuk
tahun ke-2, maka semua proses dimulai dari Rekonstruksi Gagasan terutama
terkait dengan proses, hasil dan target-target yang belum tercapai pada tahun
ke-1 diusahakan untuk dikontruksi ulang.
2. Proses Resecrh
Proses
kedua teknik untuk menggali dan mendalami masalah-masalah yang dihadapi oleh MADIN Darusalam, baik dilakukan melalui wawancara orang
per orang, interview, maupun melakukan observasi langsung terhadap MADIN
Darussalam.
Semua proses
riset menggunakan teknik-teknik dalam PAR, yakni siklus aksi-refleksi.
Gambaran riset
tersebut sebagai berikut :
Pertama, mendatangi
masyarakat, orang-orang yang menagajar di MADIN, berbicara
dengan mereka secara terbuka tentang masalah-masalah yang dihadapi keseharian. Masyarakat yang di datanngi didatangi terdiri dari kepala
MADIN, guru MADIN, wali murid
dan masyarakat sekitar, serta tokoh masyarakat.
Kedua, memperdalam
informasi yang didapat dari mereka dan kemudian mengcross-check pada
informan lain untuk mengukur tingkat akurasi data. Hasil dari cross-check
ini untuk membantu pemetaan persoalan dan menentukan langkah selanjutnya.
Ketiga, hasil
pemetaan persoalan sementara sebagai bahan kajian untuk mengumpulkan komunitas
untuk membahas masalah tersebut bersama-sama.
Keempat,
mengumpulkan semua komunitas tersebut dan kemudian membiarkan mereka berbicara
apa adanya tentang persoalan-persoalan mereka. Hasil pertemuan tersebut
menghasilkan pengelompokan masyarakat berdasarkan profesi/pekerjaan yaitu; kepala MADIN, guru MADIN, wali murid
dan masyarakat sekitar, serta tokoh masyarakat
Kelima, hasil
dari pemetaan awal berdasarkan profesi kemudian dijadikan bahan kajian oleh tim
untuk menentukan model peningkatan kelembagaan.
3.Program Praktis.
Sebagai tindak lanjut dari riset partisipatoris,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan aksi. Program aksi melalui proses analisis
masalah dan tujuan, baru kemudian merengking masalah. Dari rengking masalah
tersebut kemudian muncul matrik kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama oleh
komponen komunitas dampingan. Pada saat program aksi juga dilibatkan
komponen-komponen di luar dampingan, seperti pihak pemerintah desa,
dinas-dinas, serta organisasi yang ada di desa tersebut. Hal ini dilakukan
untuk mempercepat proses serta capaian-capaian program.
- Evaluasi dan Refleksi.
Ada dua
model evaluasi, yakni evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dilaksanakan
pada tiap-tiap kegiatan riset, pendampingan, maupun kegiatan aksi. Hal ini
untuk mengetahui sejauh mana proses tersebut sudah berlangsung sebagaimana yang
diharapkan. Sementara evaluasi hasil, merupakan evaluasi yang dilaksanakan
diakhir program untuk mengujur sejauh mana program tersebut memiliki dampak
langsung terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, serta untuk
mengukur sejauh mana program dampingan melahirkan “perubahan” baik dalam cara
berfikir, bersikap, maupun perubahan pada kesejahteraan masyarakat.
Gambaran proses dan hasil yang ingin dicapai :
![]() |
|
|
![]() |
|
G. Pihak
Yang Terlibat.
- Tim pelaksana program
Tim
pelaksana program ini adalah peserta KKN STAI Al-Qolam yang dibentuk oleh LP3M sebagai
lembaga pengelola pelaksana, tugas dari tim pelaksana adalah sebagai
fasilitator dan menyiapkan segala keperluan administrasi pelaksanaan program
melalui rencana program, pengendalian, penyusunan dan pelaporan program.
- Kepala MADIN
Keterlibatan
kepala MADIN dalam proses
pelaksanaan;yakni keterlibatan secara fisik dalam setiap pemberdayaan.
Keterlibatan ini mulai dari pertemuan awal, perencanaan program, pendampingan,
program aksi, hingga refleksir.
- Guru MADIN
Keterlibatab
guru MADIN dalam
proses pelaksanaan ini, mereka di libatkan dalam perumusan model peningkatan
kependidikan,diskusi-diskusi, dan evaluasi baik secara langsung ataupun di
datangi kerumahnya.
- Wali Murid.
Wali murid
yang dimaksud sebagai sumber penggalian
data dan di pahami apa keinginan jangka panjang dari MADIN yang
terkait.
H. Resources.
LP3M
adalah lembaga struktural yang berada di bawah naungan ketua STAI AL-Qolam.
Lembaga ini merupakan kepanjangan tangan STAI AL-Qolam di bidang penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang keberadaannya merupakan suatu keniscayaan
bagi sebuah perguruan tinggi.
Sumber
daya manusia LP3M cukup mumpuni dan berpengalaman. Di bidang PAR, sudah ada 3
staf yang sudah mengiktui TOT PAR dan melatih PAR di berbagai perguruan tinggi
di kawasan malang dan Djogja.
Mekanisme
Pengelolaan Peningkatan kelembagaan.
|
Pihak STAI
AL-Qolam memberi wewnang yang bersifat instruktif kepada LP3M untuk
melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian, dan hal ini memang
dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi karena melaksanakan tugasnya yang di
sebut Trhe Darma perguruan tinggi.
Kemudian LP3M mendelegasi seluruh mahasiswa semester VI yang berjumlah 85
mahasiswa dan dibagi menjadi 10 kelompok untuk pelaksanaan KKN berbasis PAR.
I. Anggaran Yang Dibutuhkan. ( terlampir
)
I.
Sie
Kesekretariatan
|
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
01
|
Tinta printer 2X @ Rp. 25.000
|
Rp.50.000
|
|
02
|
Pengandaan proposal 20 exampar
|
Rp. 90.000
|
|
03
|
Stiker 200 X @ Rp. 2000
|
Rp. 400.00
|
|
04
|
Kertas HVS 1 Rim
|
Rp. 40.000
|
|
05
|
Kertas Karton 10 @ X 1000
|
Rp. 10.000
|
|
06
|
Trasportasi ( uang bensin )
|
Rp. 500.000
|
|
|
Jumlah
|
Rp.
1.090.000
|
II.
Sie konsumsi
|
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
01
|
Beras 25 Kg
|
Rp.180.000
|
|
02
|
2 @ tabung elpiji 3 kg
|
Rp. 30.000
|
|
03
|
1,5 kg bawang putih
|
Rp. 6.000
|
|
04
|
2 kg bawang merah
|
Rp. 26.000
|
|
05
|
Lauk pauk
|
Rp. 300.000
|
|
06
|
Aqua 6 dus
|
Rp. 100.000
|
|
07
|
Gula pasir
|
Rp. 24.000
|
|
08
|
Kopi 1,5 kg
|
Rp. 12.000
|
|
09
|
Miyak Goreng 5 Kg
|
Rp. 50.000
|
|
|
Jumlah
|
Rp.
728.000
|
III.
Sie Publikasi
|
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
01
|
Publikasi
|
Rp. 500.000
|
|
02
|
Dekorasi
|
Rp. 300.000
|
|
|
Jumlah
|
Rp.
800.000
|
JumlahKeseluruhan
|
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
01
|
Sie Ke sekretariatan
|
Rp. 1.100.000
|
|
02
|
Sie Konsumsi
|
Rp. 728.000
|
|
03
|
Sie Pub dek dok
|
Rp. 800.000
|
|
|
Jumlah
|
Rp.
2.698.000
|


No comments:
Post a Comment