MENURUNYA LEMBAGA MADIN DI DUSUN SUMBER PERKUL
KECAMATAN GEDANGAN
Laporan
:
Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Dosen
Pembimbing Lapangan:
Amatul Jadidah, S.Ag. M.Si
![]() |
Oleh:
Kelompok
V
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-QOLAM
GONDANGLEGI MALANG
TAHUN 2013
MENURUNYA LEMBAGA MADIN DI DUSUN SUMBER PERKUL KECAMATAN
GEDANGAN
Laporan
:
Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Dosen
Pembimbing Lapangan:
Amatul
Jadidah, S.Ag. M.Si
![]() |
Oleh:
|
NO
|
NIM
|
NIMKO
|
NAMA
|
|
1
|
201008400010051
|
2010.4.084.0001.1.00319
|
Kholilurrohim
|
|
2
|
201008400010104
|
2010.4.084.0001.1.00372
|
Ruba’ih
|
|
3
|
201008400010133
|
2010.4.084.0001.1.00401
|
Ya’la
|
|
4
|
20110840001242
|
2011.4.084.0001.1.00588
|
Hanafi
|
|
5
|
201008400010123
|
2010.4.084.0001.1.00303
|
Winarti
|
|
6
|
201008400010126
|
2010.4.084.0001.1.00394
|
Titin Agustil Yulia
|
|
7
|
20100840001179
|
2011.4.084.0001.100548
|
Lilik Sobikah
|
|
8
|
201008400010137
|
2010.4.084.0001.1.00515
|
Zahroh
|
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-QOLAM
GONDANGLEGI MALANG
TAHUN 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN
....................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... v
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………...……………………… viii
BAB I: PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……………………………………………............................... 1
B.
Kondisi MSDIN Darussalam Sebelum Dampingan
……….... ...........................2
C.
Alasan memilih dampingan................................................................................3
D.
Kondisi yang diharapkan untuk 10 tahun mendatang........................................4
E. Strategi
yang digunakan.....................................................................................5
F.
Langkah-langkah peningkatan
kelembagaan......................................................6
1.
Proses
Rekonstruksi Gagasan..............................................................................6
2.
Proses
Riset ........................................................................................................7
3.
Program
Praktis...................................................................................................8
4.
Evaluasi
dan Refleksi ….....................................................................................8
G.
Pihak Yang
Terlibat …........................................................................................8
H. Resources............................................................................................................9
I.
Tujuan.................................................................................................................10
BAB II: PEMETAAN MASALAH, PERENCANAAN dan PELAKSANAAN PROGRAM SERTA HASIL/EVALUASI
A.
Sejarah Madin Darussalam.................................. ………………………….. 13
B.Matrik Temuan Analisis ………………………………………………….... 14
C.
Penyusunan
Program Kegiatan KKN……………………..............................18
D.
Pelaksanaan Program KKN.......…………………………..............................20
E.
Lokasi Pelaksanaan Program
...................……………………………….......21
F.
Hasil yang Dicapai ...………………………...................................................21
a)
Profil Madin Darussalam
..........................................................................22
b)
Pembuatan Struktur Organisasi
................................................................24
c)
Implementasi/praktek pengelolahan
kelas di Madin ................................31
d)
Penilaian Akhir
.........................................................................................33
G.
Harapan yang Diinginkan Madin
untuk ke depan ..........................................33
H.
Problem
Pelaksanaan.......................................................................................34
a)
Problem Internal
.......................................................................................34
b)
Problem Eksternal ....................................................................................35
I.
Kegiatan Ekstra di Madin
Darussalam............................................................36
a)
Problem Internal
.............................................................................................36
b)
Problem Eksternal
..........................................................................................36
J. Refleksi ……………………………………………………….........................36
BAB III: PENUTUP
A.
KESIMPULAN
……………………………………………………………..37
B.
SARAN
…………………………………………………………………….. 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Permasalahan dan solusi untuk Madin …...……………………………….. .4
Tabel B.1 Matrik
Temuan Analisis
.............................................................………...15
Tabel C.1. Rencana Program KKN di Madin Darussalam .........................................18
Tabel D.1. Pelaksanaan
Program KKN …...............................……...……………....20
Tabel b). 1. Guru
Madin sebelum KKN .....……………..…………………..............28
Tabel b). 2.
Guru Madin setelah KKN .......……………..…………………..............29
Tabel b). 3.
Daftar Nama Santri kelas 3 Diniyah .....……………..………………....30
Tabel b). 4.
Daftar Nama Santri kelas 2 Diniyah .....……………..………………....30
Tabel b). 5.
Daftar Nama Santri kelas 1 Diniyah .....……………..………………....31
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Mekanisme Pengelolaan Peningkatan Kelembagaan ...............................10
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kuliah bekerja nyata (KKN) adalah
sebuah program yang di laksanakan oleh
seluruh
kampus, dengan Program Kuliah Kerja Nyata mahasiswa yang memiliki kemampuan
keilmuan dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan dalam bidang keilmuan dan non keilmuan yang memakai
metode Participatori Action Resech (PAR). Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata
dapat berfungsi sebagai katalisator, sekaligus motivator dalam proses
pembangunan baik dibidang pendidikan maupun di bidang non-pendidikan.
Untuk
meningkatkan perguruan tinggi dalam usaha
pembangunan diarahkan untuk:
1.
Meningkatkan
perguruan tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
2.
Mendidik mahasiswa
penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa
depan bangsa dan negara.
3.
Menggiatkan
mahasiswa sehingga bermanfaat bagi pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
4.
Dan melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Berbicara
tentang pembangunan dalam bidang keilmuan/pendidikan, maka tidak lepas dari
sebuah lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat manajemen sebagai pengatur,
penguat lembaga yang terkait, jika manajemennya baik maka sistem
pendidikannyapun akan baik dan jika manajemennya tidak baik maka outputnya
tidak baik.
Dengan
demikian kami kelompok V memutuskan konsen analisis pada persoalan: “Menurunnya
lembaga MADIN Darussalam
di Dusun
Sumber
Perkul
Kecamatan
Gedangan”
B.
Kondisi
MADIN Darussalam sebelum dampingan
Untuk mengetahui kondisi MADIN Darussalam kami melakukan interview kepada Bapak H.
Abdurrohman[1]
dan Bapak H. Muhammad Shodiq S.Ag[2]. Dari
hasil interview tersebut dapat kami simpulkan bahwa Madin Darussalam awalnya
tidak mempunyai tempat untuk santri yang mengaji, tempatnya masih berada di
rumah warga yang ada di sekitar majid sebagai tempat untuk MADIN Darussalam dan
kira-kira tahun 1993. Para pendirinya adalah Bapak Abdurrohim, Sama’un dan H.
Abdurrohman. Mereka berkeinginan untuk mendirikan lembaga madrasah diniyah,
lalu mulai menyusun rencana. hingga akhirnya, tepat pada 10 Oktober 2003 berdirilah
Madrasah diniyah yang kemudian diberi nama Darussalam. Madrasah tersebut dijadikan tempat pendidikan agama islam baik
anak-anak usia dini dan usia remaja, bahkan sampai sekarang santri yang remaja semakin
bertambah[3].
MADIN
Darussalam adalah salah satu dari beberapa MADIN yang ada di dusun sumber
perkul yang menurut hasil observasi kami terdiri dari 10-15 peserta didik di
tiap kelasnya. Pada pagi hari kegiatan anak-anak di dusun sumberperkul adalah
sekolah di SD dan SMP. Kemudian, mereka yang mengikuti Madrasah diniyah masuk
kembali pada sore harinya. Selanjutnya, MADIN Darussalam lain dengan MADIN lainnya
yang ada di dusun sumberperkul, ada beberapaa hal yang menjadi hambatan
meningkatnya MADIN Darusssalam menurut hasil opservasi diantaranya: 1) Kurangnya
ekonomi orang tua untuk memasukkan anaknya ke MADIN Darussalam 2) Kurangnya
dukungan orang tua untuk memotifasi anaknya untuk masuk ke MADIN Darussalam
sehingga di MADIN Darussalm relatif sangat sedikit siswanya dibandingkan dengan
MADIN lainya di dusun sumberperkul[4]
- Alasan memilih dampingan
Manajemen
dalam dunia pendidikan formal maupun informal sangat dominan untuk menarik
perhatian terhadap peserta didik dan orang tuanya. Manajemen yang baik akan
menghasilkan kualitas dan kuantitas yang berguna bagi masyarakat bangsa dan
negara. Manajemen adalah sebuah sistem dalam dunia pendidikan untuk mengatur bekerjanya
pendidikan yang dilaksanakan oleh pihak yang terkait.
Lalu mengapa kami kelompok V memilih
untuk fokus analisis menguatkan kelembagaan di MADIN Darussalam? Karena menurut
survey
dan perbincangan santai dengan kepala MADIN dan guru yang mengajar di situ,
bahwa MADIN Darussalam kurang produktif dalam meningkatkan penguatan
kelembagaan di MADIN tersebut. Karena apabila hal yang semacam itu tidak
diatasi dengan cermat, maka lambat laut akan angkat kaki dan tidak berbekas bagi
perkembangan desa dan pandangan
masyarakat.
Ada
beberapa masalah yang menjadi alasan bagi kami untuk memilih
dampingan MADIN Darussalam. Berikut
adalah tabel permasalahan yang menjadi alasan dampingan sekaligus solusi yang
kami rencvanakan sebelum datang dan menetap di lokasi:
Tabel 1 Permasalahan dan solusi untuk Madin Darussalam
|
Permasalahan
yang menjadi
|
Solusi
|
|
alasan
dampingan
|
|
|
1. Manajemen yang masih jauh dari standar dan
|
* memfasilitasi lembaga, mengikut sertakan tokoh
|
|
kepentingan lembaga yang terkait.
|
masyarakat dalam evaluasi dan FGD
|
|
2. Sistem pendidikan kurang diperhatikan sehingga
|
* Mengadakan musyawaroh dengan semua staf
|
|
bagaikan berjalan tanpa arah.
|
untuk membenahi sistem pendidikan
|
|
3. Kurangnya kebijakan dari kepala MADIN.
|
* Selalu mengajak beliau musyawaroh ringan di setiap kesempatan yang ada
|
- Kondisi yang diharapkan untuk 10 tahun mendatang
Di antara
beberapa faktor yang melatar belakangi kemunduran MADIN Darussalam bisa
terselesaikan dengan mengangkat sistem manajemen
kehidupan empati masyarakat yang kurang baik dan memotivasi untuk memasukan
anaknya segingga kejayaan pada tahun 2010 akan bangkit kembali, karena tanpa
empati masyarakat sekitar bisa jadi MADIN Darussalam krisis santri bahkan akan
mati begitu saja. Kalau hal itu di
biarkan dusun sumber perkul akan dipenuhi anak usia dini dan usia remaja yang
nganggur.
Harapan 10 tahun
ke depan dan untuk seterusnya MADIN Darussalam menjadi baik dari sisi administrasinya,
sistem dan manajemenya restu/empati masyarakat walaupun berada di naungan yang
tidak begitu relatif baik. Padahal di sana masih sangat minimnya tentang ilmu
agama Islam dengan baik. Ironinya mengapa masyarakat kurang perhatian sedangkan
di sana sangat membutuhkan tentang ilmu agama Islam.
Lebih
rincinya untuk harapan 10 tahun mendatang ialah:
- Diharapkan ada perubahan manajemen pendidikan yang baik.
- Adanya perubahan sistem pendidikan yang bijak dari kepala MADIN.
- Adanya sistem administrasi sebagai penunjang kelembagaan.
- Persiapan guru-guru yang yang ahli di bidangnya.
- Adanya pemetaan kelas yang jelas.
- Organisasi dan struktur yang baik.
Dengan fokus
program tersebut di harapkan memiliki dampak:
- Semakin baiknya pengelolahan/manajemen di MADIN Darussalam yang ditandai dengan semakin aktifnya siswa dan guru yang bertugas.
- Baiknya output dari MADIN Darussalam sesuai dengan yang diharapkan oleh para guru dan para orang tua bahkan bagi bangsa dan negara.
- Strategi yang digunakan
Kegiatan pemberdayaan ini menggunakan pendekatan
Participatory Action Research (PAR). Siklus PAR
dimulai dari identifikasi masalah, identifikasi potensi, perencanaan aksi, aksi
dan evaluasi-refleksi.
Proses pemberdayaan masyarakat ini
dengan melibatkan guru-guru MADIN mulai proses, aksi hingga evaluasi. Keterlibatan guru-guru MADIN dianggap penting karena secara
kultural penguatan kelembagaan sebuah lembaga pendidikan adalah organisator.
Dengan kehadiran orang-orang/guru-guru yang terlibat dapat mempercepat proses
dan penilaian-penilaian over-subyektif apabila kegiatan ini mengalami
kegagalan, sekaligus diharapkan sebagai jembatan terhadap kepentingan
masyarakat, guru MADIN, wali murid dan kepala MADIN. Keterlibatan
kepala MADIN, guru MADIN dan wali murid
dalam proses pemberdayaan, yakni keterlibatan secara fisik kepala MADIN dalam kegiatan
pemberdayaan, pendampingan maupun kegiatan-kegiatan pertemuan yang dilaksanakan
secara reguler.
- Langkah-langkah peningkatan kelembagaan
- Proses Rekonstruksi Gagasan.
Yakni proses observasi awal untuk
menentukan masalah-masalah yang dihadapi oleh MADIN Darussalam dalam peningkatan kelembagaan di MADIN
Darussalam.
Karena program ini sudah masuk tahun ke-2, maka semua proses dimulai dari rekonstruksi gagasan terutama terkait dengan
proses, hasil dan target-target yang belum tercapai pada tahun ke-1 diusahakan
untuk direkonstruksi ulang.
- Proses Resecrh
Proses kedua teknik untuk menggali dan mendalami
masalah-masalah yang dihadapi oleh MADIN Darusalam, baik dilakukan melalui wawancara
orang per orang, interview, maupun melakukan observasi langsung terhadap MADIN
Darussalam.
Semua proses
riset menggunakan teknik-teknik dalam PAR, yakni siklus aksi-refleksi.
Gambaran riset
tersebut sebagai berikut:
Pertama, mendatangi masyarakat,
orang-orang yang mengajar di MADIN, berbicara dengan mereka secara
terbuka tentang masalah-masalah yang dihadapi keseharian. Masyarakat yang didatangi terdiri dari kepala MADIN, guru MADIN, wali murid
dan masyarakat sekitar, serta tokoh masyarakat.
Kedua, memperdalam
informasi yang didapat dari mereka dan kemudian mengcross-check pada
informan lain untuk mengukur tingkat akurasi data. Hasil dari cross-check
ini untuk membantu pemetaan persoalan dan menentukan langkah selanjutnya.
Ketiga, hasil
pemetaan persoalan sementara sebagai bahan kajian untuk mengumpulkan komunitas
untuk membahas masalah tersebut bersama-sama.
Keempat,
mengumpulkan semua komunitas tersebut dan kemudian membiarkan mereka berbicara
apa adanya tentang persoalan-persoalan mereka. Hasil pertemuan tersebut
menghasilkan pengelompokan masyarakat berdasarkan profesi/pekerjaan yaitu: kepala MADIN, guru MADIN, wali murid
dan masyarakat sekitar, serta tokoh masyarakat.
Kelima, hasil
dari pemetaan awal berdasarkan profesi kemudian dijadikan bahan kajian oleh tim
untuk menentukan model peningkatan kelembagaan.
- Program Praktis
Sebagai tindak lanjut dari riset partisipatoris,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan aksi. Program aksi melalui proses analisis
masalah dan tujuan, baru kemudian merengking masalah. Dari rengking masalah
tersebut kemudian muncul matrik kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama oleh
komponen komunitas dampingan. Pada saat program aksi juga dilibatkan
komponen-komponen di luar dampingan, seperti pihak pemerintah desa,
dinas-dinas, serta organisasi yang ada di desa tersebut. Hal ini dilakukan
untuk mempercepat proses serta capaian-capaian program.
- Evaluasi dan Refleksi
Ada dua
model evaluasi, yakni evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses
dilaksanakan pada tiap-tiap kegiatan riset, pendampingan, maupun kegiatan aksi.
Hal ini untuk mengetahui sejauh mana proses tersebut sudah berlangsung
sebagaimana yang diharapkan. Sementara evaluasi hasil, merupakan evaluasi yang
dilaksanakan di akhir program untuk mengukur sejauh
mana program tersebut memiliki dampak langsung terhadap persoalan-persoalan
yang dihadapi masyarakat, serta untuk mengukur sejauh mana program dampingan
melahirkan “perubahan” baik dalam cara berfikir, bersikap, maupun perubahan
pada kesejahteraan masyarakat.
- Pihak Yang Terlibat
- Tim pelaksana program
Tim
pelaksana program ini adalah peserta KKN STAI Al-Qolam yang dibentuk oleh LP3M
sebagai lembaga pengelola pelaksana, tugas dari tim pelaksana adalah sebagai
fasilitator dan menyiapkan segala keperluan administrasi pelaksanaan program
melalui rencana program, pengendalian, penyusunan dan pelaporan program.
- Kepala MADIN
Keterlibatan
kepala MADIN dalam
proses pelaksanaan;yakni keterlibatan secara fisik dalam setiap pemberdayaan.
Keterlibatan ini mulai dari pertemuan awal, perencanaan program, pendampingan,
program aksi, hingga refleksir.
- Guru MADIN
Keterlibatan guru MADIN dalam
proses pelaksanaan ini, mereka di libatkan dalam perumusan model peningkatan
kependidikan, diskusi-diskusi, dan evaluasi baik secara langsung ataupun didatangi
ke rumahnya.
- Wali Murid.
Wali murid
yang dimaksud sebagai sumber penggalian
data dan dipahami apa keinginan jangka panjang dari MADIN yang
terkait.
- Resources
LP3M
adalah lembaga struktural yang berada di bawah naungan ketua STAI AL-Qolam. Lembaga
ini merupakan kepanjangan tangan STAI AL-Qolam di bidang penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang keberadaannya merupakan suatu keniscayaan
bagi sebuah perguruan tinggi.
Sumber
daya manusia LP3M cukup mumpuni dan berpengalaman. Di bidang PAR, sudah ada 3
staf yang sudah mengiktui TOT PAR dan melatih PAR di berbagai perguruan tinggi
di kawasan Malang dan DIY Jogjakarta.
Gambar 1 Mekanisme
Pengelolaan Peningkatan kelembagaan.
|
Pihak STAI
AL-Qolam memberi wewenang yang bersifat instruktif kepada LP3M untuk
melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian, dan hal ini memang
dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi karena melaksanakan tugasnya yang disebut
Tri Darma
perguruan tinggi.
Kemudian LP3M mendelegasi seluruh mahasiswa semester VI yang berjumlah 124
mahasiswa dan dibagi menjadi 14 kelompok untuk pelaksanaan KKN berbasis PAR.
- Tujuan
Kegiatan revitalisasi KKN menjadi
Program Pemberdayaan Masyarakat di Perguruan Tinggi ini bertujuan:
Secara umum
Kuliah Bekerja Nyata mempunyai empat tujuan yaitu:
a. Agar
mahasiswa mendapat pengalaman secara langsung dari masyarakat sekaligus
merumuskan dan berusaha mencari alternatif pemecahan masalah yang ada.
b. Mahasiswa
dapat menggerakkan (motivator) dan memberikan sumbangan pemikiran langsung
kepada masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
dimiliki.
c. Meningkatkan
hubungan antara Perguruan Tinggi, masyarakat, Pemerintah Daerah dan Instansi
teknis dalam usaha untuk mengentaskan permasalahan yang berkaitan dengan kelembagaan dalam dunia pendidikan.
d. Merealisasikan
pengetahuan teoritis mahasiswa dan pelaksanaan
secara langsung di masyarakat/di lembaga pendidikan.
e. Pendayagunaan
teknologi tepat guna dalam menunjang pembangunan masyarakat desa.
f.
Mempertahankan
mata kuliah KKN-PAR menjadi mata kuliah wajib pada Perguruan Tinggi di
Indonesia.
g.
Mengubah
pelaksanaan program KKN-PAR dari paradigma pembangunan (development)
menjadi paradigma pemberdayaan ( empowerment).
h.
Menerapkan
KKN-PAR di Perguruan Tinggi agar dalam pelaksanaannya dapat menjadi tools solusi
penanganan masalah ada di komunitas.
i.
Mengembangkan
tema-tema KKN-PAR dengan konsep co-creation, co finacing dan co-benefit.
BAB
II
PEMETAAN
MASALAH, PERENCANAAN PROGRAM, PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL/EVALUASI
- Sejarah Madin Darussalam
Madin Darussalam awalnya tidak mempunyai tempat
untuk santri yang mengaji, tempatnya masih berada di rumah warga yang ada di
sekitar majid sebagai tempat untuk MADIN Darussalam dan kira-kira tahun 1993. Para
pendirinya adalah Bapak Abdurrohim, Sama’un dan H. Abdurrohman. Mereka berkeinginan
untuk mendirikan lembaga madrasah diniyah, lalu mulai menyusun rencana. hingga
akhirnya, tepat pada 10 Oktober 2003 berdirilah Madrasah diniyah yang kemudian
diberi nama Darussalam. Madrasah tersebut dijadikan tempat pendidikan agama islam baik
anak-anak usia dini dan usia remaja, bahkan sampai sekarang santri yang remaja semakin
bertambah[1].
MADIN
Darussalam adalah sebagian dari beberapa MADIN di dusun sumber perkul yang
menurut hasil observasi kami terdiri dari 10-15 peserta didik. Pada pagi hari
kegiatan anak-anak di Dusun Sumberperkul adalah sekolah di SD dan SMP.
Kemudian, mereka yang mengikuti Madrasah diniyah masuk kembali pada sore
harinya. Selanjutnya, MADIN Darussalam lain dengan MADIN lainnya yang ada di
Dusun Sumberperkul, ada beberapa hal yang menjadi hambatan meningkatnya MADIN
Darusssalam menurut hasil observasi diantaranya: 1) Kurangnya ekonomi orang tua
untuk memasukkan anaknya ke MADIN Darussalam. 2) Kurangnya dukungan orang tua
untuk memotifasi anaknya untuk masuk ke MADIN Darussalam sehingga di MADIN
Darussalm relatif sangat sedikit siswanya dibandingkan dengan MADIN lainya di
dusun sumberperkul[2]
MADIN
adalah sumber bagi masyrakat setempat untuk mendidik anaknya supaya dapat
membaca Kitab kuning dengan baik dan benar
menurut aturan yang berlaku. Terkadang guru atau wali murid tidak
menghiraukan terhadap sistem pendidikan yang ada di MADIN tempat anak-anaknya menimba
ilmu, padahal manajemen yang baik akan
mengahasilkan sistem yang baik dan bahkan output yang baik pula. Manajemen
bukan hanya mengatur program intra bahkan yang extrapun juga ditata dengan baik.
Manajemen
dalam dunia pendidikan formal maupun informal sangat dominan untuk menarik
perhatian terhadap peserta didik dan orang tuanya. Manajemen yang baik akan menghasilkan
kualitas dan kuantitas yang berguna bagi masyarakat bangsa dan negara.
Manajemen adalah sebuat sistem dalam dunia pendidikan untuk mengatur
kerjanya pendidikan yang dilaksanakan oleh pihak yang
terkait.
B. Matrik Temuan Analisis
Dari hasil wawancara dan ngobrol
santai dengan para subjek di rumahnya dan di MADIN pada saat mengajar, kami dapat mengambil kesimpulan mengenai permasalahan-permasalahan
yang ada di sana. Berikut adalah tabel yang merangkum permasalahan-permasalahan
tersebut secara ringkas dan menyeluruh dari setiap segi.
Tabel B.1 Matrik Temuan Analisis
|
HISTORIS
|
SOSIAL-POLITIK
|
SOSIAL-
EKONOMI
|
SOSIAL-
BUDAYA
|
|
·
Madin Darusalam didirikan sejak tahun 2003 dan masih bertahan sampai sekarang
|
·
Kurangnya
perhatian dari pemerintahan
setempat
·
Kurangnya kepedulian kepala desa sebagai pengatur di desa
·
Manajemen kurang baik
·
Pengelolahan kelas
|
· Administrasi yang kurang baik
· Kurangnya tunjangan dana dari
pihak yang terkait
· Kurangnya tingkat kesadaran
orang tua untuk membayar
|
·
Gratisnya MADIN Darussalm sejak awal
·
Di anggap tidak berkualitas.
|
Madin
Darussalam sudah terdaftar di Departemen Agama, namun sayangnya tidak pernah
mendapatkan bantuan dana dari pemerintah. Tidak hanya itu, kepala desa juga
tidak pernah memberi perhatian terhadap Madin. Kurangnya perhatian ini
menjadikan Madin tidak bisa berjalan maksimal. Manajemen yang ada juga tidak
tertata dengan rapi sebagaimana mestinya. Manajemen yang demikian juga
mengakibatkan administrasi tidak berjalan dengan baik. Pengelolaan kelas yang
ada juga masih berantakan. Hal inilah yang menjadi permasalahan yang kami
temukan setelah masuk dan meneliti Madin secara langsung. Tentunya setelah
mengetahui masalah-masalah tersebut kami tidak hanya diam saja, juga tidak
bertindak sekehendak kami, melainkan semua melalui proses yang tidak mudah.
Awalnya kami mencoba berbaur dengan para pengurus Madin, kemudian secara
bertahap, melalui kepala madrasah, kami mengumpulkan semuanya untuk
bermusyawaroh. Dalam musyawaroh tersebut, kami hanya sebagai fasilitator saja,
sepenuhnya berjalan dengan pendapat-pendapat dari masing-masing guru dan
pengurus. Apabila kami diberi kesempatan, maka kami akan angkat bicara.
Sebelum
itu, untuk memudahkan langkah kami dalam menentukan tindakan, maka terlebih
dahulu kami merumuskan analisis SWOT. Analisis SWOT
adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program
kerja. Analisis internal meliputi penilaian
terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara,
analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths). Dari itu di MADIN Darussalam dapat SWOT
dengan penjelasan di bawah ini:
- Kekuatan (Strengths)
1)
Mempunyai lembaga sendiri yang
di atas nama Madin
Darussalam.
2)
Guru
yang mengajar sudah mengikuti PGDI di Batu
Malang.
3)
Siswa yang sekolah
di Madin Darussalam tidak dipungut biaya.
4)
Guru yang ahli
di bidang masing-masing.
5)
Masyarakat yang
berminat menyekolahkan anaknya ke Madin Darussalam
- Kelemahan (Weaknesses)
1) Kurangnya sarana dan prasarana.
2) Kurangnya fasilitas.
3) Minimnya partisipasi wali Santri.
4) Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.
- Peluang (Opportunities)
1) Lembaga yang ditempati sangat strategis dan
mudah dijangkau oleh masyarakat.
2)
Semua
guru yang mengajar di MADIN tidak
digaji.
3)
Sebagian masyarakat yang sudah berpendidikan sarjana.
- Ancaman (Threats)
1) Kurangnya
dorongan dari wali murid.
2) Rasa
malas pada santri.
3) Sebagian
masyarakat yang lebih memilih sekolah.
Dari
SWOT di atas
kami kelompok V memilih untuk fokus analisis menguatkan
kelembagaan di MADIN Darussalam. Hal ini disebabkan menurut survey dan
perbincangan santai dengan kepala MADIN dan guru yang mengajar di situ, bahwa MADIN
Darussalam kurang produktif dalam meningkatkan penguatan kelembagaan di MADIN
tersebut. Karena apabila hal yang semacam itu tidak diatasi dengan cermat, maka
lambat laut akan angkat kaki dan tidak berbekas bagi perkembangan desa untuk
anak usia dini khusunya, dari analisi di atas maka kami peserta KKN-PAR yang fokus
di kelembagaannya maka, timbulah rencana, pelakasanaan dan lokasi pelaksanaan
program dibawah ini rinciannya:
C.
PENYUSUNAN
PROGRAM KEGIATAN KKN
Tabel C.1 Rencana Program
KKN Di Madin
Darussalam
|
NO
|
RENCANA
PROGRAM PRA-KKN
|
KEGIATAN
|
|
1
|
Pembuatan
profil MADIN Darussalam
desa Gedangan
|
|
|
2
|
Rencana penyusunan
struktur keorganisasian di MADIN
Darussalam . Dari kepala MADIN, Bendahara, Sekretaris
dan Seksi-seksi
|
|
|
3
|
Meningkatkan manajemen pengelolahan kelas yang baik
|
|
|
4
|
Harapan untuk sepuluh tahun mendatang.
|
- Beberapa pertimbangan dalam penyusunan program
Dalam menyusun
program agar kegiatan dilaksanakan secara lebih terarah. Maka dibuatlah suatu
rencana sehingga bentuk kegiatan dapat dilaksanakan oleh peserta PRA-KKN.
Adapaun
yang menjadi pertimbangan dalam kegiatan PAR-KKN
sebagai berikut:
1) Faktor kemampuan
Kebanyakan
mahasiswa non regular sudah bekerja, mengajar,
bahkan sudah berkeluarga. Dengan demikian
banyak waktu yang terpakai untuk hal-hal
tersebut. Akan tetapi hal tersebut dapat diatasi
dengan cara membagi
waktu seefektif mungkin.
2) Faktor waktu
Kegiatan
KKN-PAR yang dilaksanakan
khususnya oleh kelompok V tidak relative
karena waktunya yang
singkat.
Di dalam kegiatan
pelaksanaan KKN-PAR
banyak program atau pekerjaan
yang sekiranya membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga kami memilih
program yang bisa selesai dalam waktu 28 hari.
3) Prioritas
Dari
keseluruhan rencana program KKN-PAR
sangat dibatasi oleh ruang gerak dan waktu. Sehingga
peserta KKN-PAR
tidak bisa memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara merata dan menyeluruh. Untuk itu kami peserta KKN-PAR lebih mengutamakan
hal-hal yang sekiranya paling sangat dibutuhkan oleh masyarakat, yaitu untuk
melaksanakan perbaikan fisik dipusatkan di
MADIN Darussalam, sedangkan kegiatan non fisik
dilakukan di kedusunan yang ada.
4) Kepedulian Masyarakat
Meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar, karena tanpa dukungan masyarakat
dari sisi tenaga ataupun dana maka, tidak terlaksanalah sebuah proses. Untuk menarik perhatian mereka tentunya kami mencoba
selalu berbaur dalam setiap kegiatan yang mereka adakan seperti kumpulan
diba’iyah atau tahlilan. Dengan begitu, ketika mengajak mereka untuk peduli
terhadap Madin tidaklah sulit.
5) Menanamkan pentingnya menjaga kebersihan
di kalangan masyarakat. khususnya menanamkan cinta kebersihan pada anak usia
dini.
D.
PELAKSANAAN
PROGRAM KKN
Tabel
D.1 Pelaksanaan Program KKN
|
NO
|
TANGGAL
PELAKSANAAN
|
KEGIATAN
|
|
1
|
17
Juni 2013
|
Berkumpul bersama pengasuh dan pengurus di MADIN Darussalam
untuk bermusawaroh bersama dalam pelaksanaan program KKN-PAR. Serta meminta persetujuan tentang profil syruktur yang akan
dibuat.
|
|
2
|
29 Juni 2013
|
Mendatangkan
orang-rang yang terkait, guna menentukan siapa saja yang akan menjadi anggota
dalam pembuatan sruktur
|
|
3
|
12 Juni-6 Juli 2013
|
Mengimplementasikan/praktek manajemen
pengelolahan kelas
|
|
4
|
30
Juli 2013
|
Harapan jangka pendek
dan jangka panjang bagi MADIN
Darussalam.
|
Ø
Profil Stakeholder yang menjadi
obyek
Nama : M Sodik, S. Pdi.
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
02 April 1972
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Nama : H Abdurrohman
Alamat : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat : Malang
Tanggal : 11-01-1953
Pekerjaan : swasta
Agama : islam
Nama :
Purwantiyu
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
08 Oktober 1980
Pekerjaan :
swasta
Agama :
islam
E. LOKASI
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Di
Masjid Darussalam sebagai tempat MADIN nya
2. Rumah
guru, ustadz dan warga sekitar
F.
HASIL
YANG DI CAPAI
Dari perencanaan
program dan pelaksanaannya pada tanggal 10/06/2013, maka dapat menghasilkan
sebuah perubahan yang bersifat proses dan diharapkan hal semacan ini berlaku
secara berkelanjutan tidak hanya pada saat ada peserta KKN-PAR saja. Diantara hasil yang dicapai yaitu:
a)
PROFIL MADIN DARUSSALAM
Sebelumnya profil Madin tidak tertulis dan tersimpan dalam sebuah file
dan terarsipkan, hanya berupa tulisan tangan. Namun kemudian kami
mengarahkan TU yang telah dilantik untuk mengarsipkan profil Madin dalam bentuk
file dan print out. Berikut adalah
profil Madin:
1. Identitas
MADIN
a) Nama MADIN : DARUSSALAM
b)
Kategori MADIN : Swasta
c) Tahun Berdiri : Tanggal, 10 Oktober 2003
d) Status Kepemilikan :
Yayasan Darussalam
e)
NSMD :
211235071539
f)
Jumlah Pengajar : 8 (delapan) Orang
g)
Jumlah
Tenaga Kependidikan : 1 (satu) Orang
h)
Jumlah Rombel : 5 (lima)
i)
Kwalifikasi
Geografis :
Pegunungan
j)
Alamat :
·
Jalan :
Jln Raya Sumber Perkul No 113
·
Kelurahan : Sumber Perkul
·
Kecamatan : Gedangan
·
Kota : Malang
·
Telephon : 085233099169
2.
Sejarah Singkat
Madrasah diniah Darussalam didirikan pada tanggal 10 Oktober 2003 yang berdomisili di Dusun Sumber Perkul Kecamatan Gedangan Malang dengan No.NSMD 211235071539. Santriwan dan santriwati yang
belajar mulai dari tingkat MI sampai dengan tingkat SMP. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum Tilawati,
dan kurikulum lokal yang mengacu pada kebutuhan masyarakat. Hingga kini MADIN Darussalam masih
eksis di tengah-tengah masyarakat khususnya di Dusun Sumber Perkul.
3.
Visi dan Misi
VISI:
“Terwujudnya
lembaga pendidikan professional yang mampu mengantarkan santri MADIN Darussalam menjadi insan yang berakhlaqul
karimah serta mampu membaca kitab kuning, berpotensi dan berprestasi”
MISI:
1.
Membina
santri untuk mampu membaca kitab
kuning dengan memenuhi kaidah bacaan nahwu dan sorrof.
2.
Membina
santri untuk mampu dan rajin mempraktekkan
ilmu yang di milikinya.
3.
Memberi
dukungan santri untuk dapat berprestasi dalam setiap event perlombaan yang diikuti.
4.
Terbinanya
suasana pendidikan yang dinamis yang melibatkan Yayasan Darussalam, guru,
santri dan orang tua.
4. Tujuan:
Program
pembangunan ruang belajar MADIN
Darussalam bertujuan:
1.
Menambah,
melengkapi, meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan yang
sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
2.
Pengembangan
potensi pendidikan proses pengajaran yang Islami yang menuntut pendidikan
modern.
3.
Menjadi salah satu penunjang dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
b)
Pembuatan Struktur Organisasi
Berbeda
dengan profil Madin, struktur Madrasah justru tidak ada sma sekali. Sepenuhnya
Madin berjalan dengan kendali Bapak Shodiq. Kamipun berinisiatif untuk
membentuk kepengurusan Madin dengan mengumpulkan para tokoh masyarakat. Akhirnya,
dilaksanakanlah pertemuan
yang kedua pada tanggal 29/06/2013 untuk membentuk
struktur organisasi Madin dari kepala
sampai dengan seksi-seksinya. Dalam hal ini peserta KKN-PAR tidak banyak
melibatkan masyarakat tetapi, hanya melibatkan Stakeholder saja, karena kami
kira dengan stakeholder sudah cukup maksimal. Dari hasil pelaksanaan program yang kedua ini
kami dan para stakeholder
mendapatkan hasil dengan rincian:
Ø STRUKTUR
ORGANISASI DI MADIN DARUSSALAM
Kepala MADIN :
Taufiq Hidayat, A.Ma
TU
Administrasi :
Sulistiyawati,S.Pd
TU
Keuangan : Nur’aini
Waka Kesiswaan : Nurul Hayati,
A.Ma
Waka
Kurikulum : Ririn Puji
Lestari S.Pd
Kontroling
/ Keamanan :
Ngateri Best
: M Suhri
Sarpras : Zainuddin
:
Aliadi
Ø PROFIL PENGURUS MADIN
Nama :
Taufiq Hidayat, A.Ma
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
22 April 1982
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Nama :
Sulistiyawati,S.Pd
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
01 April 1983
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Nama :
Sulistiyawati,S.Pd
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
02 Desember 1994
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Nama :
Nurul Hayati, A.Ma
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
20 Oktober 1984
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Nama :
Ririn Puji Lestari S.Pd
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
20 July 1994
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Nama :
Ngateri
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
11 Desember 1976
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Nama :
M Suhri
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
12 Oktober 1972
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Nama :
Zainuddin
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
18 Desember 1974
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Nama :
Aliadi
Alamat :
Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat :
Malang
Tanggal :
08 Oktober 1974
Pekerjaan :
Guru
Agama :
islam
Dengan
terbentuknya strukrtur organisasi di MADIN Darussalam dapat di fungsikan dengan baik dan
berjalan sesuai profesinya. Hal ini akan berlaku sesuai dengan yang diinginkan. Apabila Kepala MADIN dapat menentukan kebijakan bagi
lembaganya, artinya sebagai kepala MADIN harus mengontrol guru atau santri yang mengaji dan
memberi motivasi yang berupa kata-kata atau tenaga.
Selanjutnya, setelah memaparkan
struktur maka daftar guru juga akan dipaparkan. Jumlah guru sebelum kedatangan
kami dan setelah terbentuknya struktur baru mengalami perubahan. Ada beberapa
orang yang dianggap mampu untuk mengajar. Setelah dimusyawarohkan maka
diambillah keputusan bahwa mereka yang dianggap mampu akan segera dilantik
menjadi guru madrasah Diniyah yang baru.
Ø DAFTAR GURU
MADRASAH DINIYAH
Sebelum kami berpartisipasi dalam
Madin Darussalam, jumlah guru di madin masih delapan orang. Berikut adalah
daftar nama mereka:
Tabel
b).1 Daftar Guru Sebelum KKN
|
NO
|
NAMA
|
ALAMAT LENGKAP
|
PENDIDIKAN
|
|
1
|
Muhammad Sodik, S. Ag
|
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
|
SI ( UNISMA )
|
|
2
|
Taufik Hidayat, a. Ma. Pd
|
Sumber Perkul RT.04 RW 13 Gedangan
|
DII (PGMI DAN PGSD)
|
|
3
|
Muhammad Thoyib, S. PdI
|
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
|
SI ( PAI)
|
|
4
|
Sulistyawati, S. Pdi
|
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
|
SI
|
|
5
|
Nurul Hayati, a. Ma. Pd
|
Sumber Perkul RT.04 RW 13 Gedangan
|
DII (PGMI DAN PGSD)
|
|
6
|
Nur Aini
|
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
|
SMKN BABUSSALAM
|
|
7
|
Isna
|
Sumber Perkul RT.08 RW 13 Gedangan
|
MA BABUSSALAM
|
|
8
|
Hj. Riyadotul Jannah
|
Sumber Perkul RT.08 RW 13 Gedangan
|
MA BABUSSALAM
|
Setelah mengetahui jumlah guru yang
masih sangat kurang memadai, kami mulai bertindak. Apa yang kami lakukan
bukanlah dengan mengangkat guru dari masyarakat begitu saja, melainkan kami
ajak para guru yang sudah ada untuk bermusyawaroh dan merencanakan untuk merekrut
guru baru. Dalam musyawaroh tersebut kami juga mengajak tokoh masyarakat.
Hasilnya, ada beberapa guru baru yang akan segera dilantik. Berikut daftar guru
setelah dampingan:
Tabel
b).2 Daftar Nama Guru Setelah KKN
|
NO
|
NAMA
|
ALAMAT LENGKAP
|
PENDIDIKAN
|
|
1
|
Muhammad
Sodik, S. Ag
|
Sumber Perkul
RT.06 RW 13 Gedangan
|
SI (UNISMA)
|
|
2
|
Taufik
Hidayat, a. Ma. Pd
|
Sumber Perkul
RT.04 RW 13 Gedangan
|
DII (PGMI DAN PGSD)
|
|
4
|
Sulistyawati,
S. Pdi
|
Sumber Perkul
RT.06 RW 13 Gedangan
|
SI
|
|
5
|
Nurul Hayati,
a. Ma. Pd
|
Sumber Perkul
RT.04 RW 13 Gedangan
|
DII (PGMI DAN PGSD)
|
|
6
|
Nur Aini
|
Sumber Perkul
RT.06 RW 13 Gedangan
|
SMKN BABUSSALAM
|
|
7
|
Hj. Riatun
|
Sumber Perkul
RT.02 RW 13 Gedangan
|
S1
|
|
8
|
Fitriyah
|
Sumber Perkul
RT.05 RW 13 Gedangan
|
MA
|
|
9
|
Ririn Puji
Lestari
|
Sumber Perkul
RT.03 RW 13 Gedangan
|
S.Pd
|
|
10
|
Abdul Hakim
|
Sumber Perkul
RT.07 RW 13 Gedangan
|
S1
|
|
11
|
Lasiman
|
Sumber Perkul
RT.04 RW 13 Gedangan
|
MA
|
|
12
|
Kholi
|
Sumber Perkul
RT.08 RW 13 Gedangan
|
MA
|
|
13
|
Hj.
Abdurrohman
|
Sumber Perkul
RT.02 RW 13 Gedangan
|
S1
|
|
14
|
Yaskur
|
Sumber Perkul
RT.04 RW 13 Gedangan
|
MA
|
|
15
|
Nur wati
|
Sumber Perkul
RT.06 RW 13 Gedangan
|
MA
|
|
16
|
Aliadi
|
Sumber Perkul
RT.04 RW 13 Gedangan
|
MA
|
Ø DAFTAR SANTRI
Setelah memaparkan
daftar guru Madin, berikut adalah daftar nama-nama
Santri. Santri yang masih aktif di
Madrasah Diniyah Darussalam mulai kelas satu sampai dengan kelas tiga semuanya
berjumlah 44.
Tabel b).3 Daftar nama santri kelas 3 Diniah:
|
No
|
Nama
|
Kelas
|
|
1
|
Koirul
|
3 Diniyah
|
|
2
|
Zainul Arifin
|
3 Diniyah
|
|
3
|
M. Nur Wahid
|
3 Diniyah
|
|
4
|
Pandi
|
3 Diniyah
|
|
5
|
Zainul Mustofa
|
3 Diniyah
|
|
6
|
Abdul Hamid
|
3 Diniyah
|
|
7
|
Imam Syafi’i
|
3 Diniyah
|
|
8
|
Desi
|
3 Diniyah
|
|
9
|
Aminah
|
3 Diniyah
|
|
10
|
Siti Maysaroh
|
3 Diniyah
|
|
11
|
Nadlil
|
3 Diniyah
|
|
12
|
Reni
|
3 Diniyah
|
|
13
|
Rizal Evendi
|
3 Diniyah
|
Tabel b).4 Daftar Nama Santri kelas 2 Diniah
|
No
|
Nama
|
Kelas
|
|
1
|
Heru
|
2 Diniah
|
|
2
|
Sodiq
|
2 Diniah
|
|
3
|
Rizal
|
2 Diniah
|
|
4
|
Fathul
|
2 Diniah
|
|
5
|
Imam Ghozali
|
2 Diniah
|
|
6
|
Denis
|
2 Diniah
|
|
7
|
Misbeh
|
2 Diniah
|
|
8
|
Khoiron
|
2 Diniah
|
|
9
|
Qoriwatul Jannah
|
2 Diniah
|
|
10
|
Siti Mutmainnatul Ilmiah
|
2 Diniah
|
|
11
|
Iftah Khusniati
|
2 Diniah
|
|
12
|
Hamimah
|
2 Diniah
|
|
13
|
Lilik Rofikoh
|
2 Diniah
|
|
14
|
Lilik Indah
|
2 Diniah
|
Tabel b).5 Daftar Nama Santri kelas 1 Diniah
|
No
|
Nama
|
Kelas
|
|
1
|
Nikmatisolehah
|
1 Diniah
|
|
2
|
Aji Bintoro
|
1 Diniah
|
|
3
|
Sahrul Gunawan
|
1 Diniah
|
|
4
|
Farid Ardiansyah
|
1 Diniah
|
|
5
|
Zainal Arifin
|
1 Diniah
|
|
6
|
Muklas Habibi
|
1Diniah
|
|
7
|
Novi Ainurrohmah
|
1 Diniah
|
|
8
|
Nali Amali
|
1 Diniah
|
|
9
|
Reza Luki Mubarok
|
1 Diniah
|
|
10
|
Rika Nur Iva Sary
|
1 Diniah
|
|
11
|
Rifa Ida Yanti
|
1 Diniah
|
|
12
|
Dian Nofita Sary
|
1 Diniah
|
|
13
|
Rifa Anggun
|
1 Diniah
|
|
14
|
Deni
|
1 Diniah
|
Jumlah 42
c)
Implementasi/peraktek pengelolahan kelas di MADIN
Darussalam
Pada
bagian pelaksanaan program ini cukup membuat kami sebagai peserta KKN-PAR kesulitan,
sebab dalam pelaksanaannya tidak hanya satu kali saja, bahkan sampai dengan
lima dan lebih. Dan pada bagian program ini kami harus mempersiapkan dan
mengatur posisi siswa dan tempat duduknya, serta metode yang membuat mereka
menyenangkan dan bisa mengerti atas meteri yang di berikan.
Dalam
implementasi ini sulit untuk menentukan metode yang sesuai dengan karakteristik
para santri yang mengaji, karena mayoritas santri yang mengaji di MADIN
Darussalam berumur 4-8,
dan bagian yang lain terdiri dari santri berumur 10-13, karena pada fase ini menurut banyak penelitian, masih ingin sesuatu
yang menyengankan dan bersifat bergurau dari realita itu, kami peserta KKN-PAR menggunakan
metode dengan problem solving, tetapi kendala yang di hadapi adalah
membingungkan santri yang mengajar disebabkan faktor usia yang masih usia dini, lalu kami mencoba
menggunakan metode hafalan, setelah kami laksanakan metode tersebut kendala
yang di hadapi adalah siswa menjadi malas belajar serta malas untuk
menghafalkan.
Kemudian
kami ganti dengan pendekatan melalui dua guru dalam satu kelas, maka kami dapat
mersakan hal yang berbeda dari sebelumnya, karena mereka merasa di perhatikan
semua oleh dua orang guru yang ada dalam satu kelas tersebut, sistematika
pengajarannya adalah, dalam setiap pertemuan setiap anak-anak disuruh membaca
Al-Qur’an di depan guru yang mengajar, karena demikian makan bagi santri masih
belum maju untuk membaca Al-Qur’an di harapkan untuk belajar pada guru yang ada
di sampingnya dan setelah belajar kepada guru yang di sampingnya, lalu langsung
maju keguru yang ada di depan kelas.
Dari
usaha ini ternyata kami melakukannya tidak sia-sia, karena semua santri yang
mengaji aktif semua dan merasa diperhatikan oleh guru-guru yang mengajar. Dari
kenyataan itu, kami sarankan langsung kepada semua guru yang mengajar di sana
bahwa keaktifan santri yang mengaji apabila santri diperhatikan betul oleh guru
yang mengajar di bawah ini adalah gambar implementasi pengelolahan kelas yang
dilaksanakan di MADIN Darussalam.

d) Penilaian akhir
Setelah
melakukan KKN selama kurang lebih 28 hari, serta melakukan bimbingan mengajar
di Madin Darussalam, kami mampu memberikan penilaian terhadap santri di sana.
Awalnya saat pertama kali kami mengajar mereka kurang bersemangat, namun
setelah kami menerapkan beberapa metode dan strategi seperti problem solving, mereka menjadi antusias
di setiap jam pelajaran. Tidak hanya itu, nilai mereka dalam hafalan dan tugas
semakin meningkat.
G.
Harapan Yang Di Inginkan oleh MADIN
Darussalam untuk ke
depan
Ada
perubahan manajemen pendidikan yang baik dari hasil seminar kecil-kecilan yang dilakukan di
Masjid Darussalam, serta berkeinginan adanya sistem administrasi
sebagai penunjang kelembagaan
dan hal ini akan dilaksanakan dengan tidak membuat beban bagi wali santri, persiapan
guru-guru yang ahli di bidangnya
untuk kemajuan MADIN Darussalam dan dapat menjadikan out put yang diharapkan oleh
masyarakat khusunya dan umumnya berguna bagi bangsa dan Negara sebagai calon
pemimpin dan masih banyak yang lainnya, hal ini di kerjakan secara proses,
artinya tidak segampang membalikkan telapak tangan, sifatnya proses dan harus
selalu dievaluasi apabila ada kekurangan dan kekeliruan yang bersifat intra ataupun ektra di bawah ini foto waktu membicarakan hasil dan evaluasinya.

H.
Problem Pelaksanaan
Problem adalah sebuah kendala yang terkadang menjadi
penghambat dan terkadang menjadi inspirasi bagi sebuah program, lembaga
pendidikan, perusahaaan, sebuah tim/kelompok dan lain sebagainya. Kami adalah peserta KKN-PAR yang juga
merupakan satu kelompok dari beberapa kelompok yang lain, dalam setiap tim/kelompok
pasti akan mengalami masalah, dari segi material, tenaga, keilmuan, sosial dan lain sebagainya.
Dalam
hal ini problem dibagi menjadi dua diantaranya:
a)
Problem Internal
Ø Minimnya dana
untuk perlengkapan program KKN-PAR.
Ø Sedikitnya
peserta KKN dan sulit untuk mempengaruhi, padahal PAR sifatnya mempengaruhi
Ø Sedikitnya
pastisipasi dengan objek KKN-PAR.
Ø Dan masih banyak
problem-problem yang lain yang kami alami.
Problem yang semacam ini dapat dihilangkan dari tim
kami dengan cara bahwa KKN-PAR ini adalah program wajib dari perguruan tinggi
dan apabila kita tidak maksimal mengerjakannya, maka apa yang harus kita diskripsikan di laporan nanti padahal
setelah ini ada program Pasca KKN-PAR tugasnya
menyelesaikan laporan KKN-PAR. Dengan kata-kata di atas maka keinginan
melaksanakan program KKN-PAR. Adapun problem yang kedua adalah problem,
b)
Problem Ekternal
Ø
Terlalu banyak pekerjaan yang menyibukkan sehingga
sulit untuk menyempatkan waktu untuk peduli terhadap program.
Ø
Tidak tahu apa yang dimaksud dengan PAR.
Ø
Dan masih banyak juga yang lainnya.
Dari problem di atas sulit untuk memberi solusi pada
pihak yang terkait, karena hal itu memang kenyataan dan tidak ada rekayasa sama
sekali, kami hanya bisa mengambil waktu yang lowong dari pekerjaan mereka,
karena mayoritas
mereka bekerja di sawah, dan dari sisi lain karena mereka masih belum paham
betul tentang PAR sehingga perhatian dan partisipasi mereka kurang maksimal,
mungkin mereka menganggap bahwa KKN dari STAI Al-Qolam sama dengan KKN yang
lainnya yang hanya bersosialisasi dan terkadang membantu mengajar di lembaga
pendidikan tanpa memperdayaan SDM yang ada.
Dari program yang tercatat dalam proposal belum terealisasi 100% karena beberapa factor diantaranya factor
waktu yang sangat singkat sekali, dari itu hasil yang dicapaipun hanya sebagian
saja, dari program yang terbentuk. Namun andaikan mereka tahu tujuan PAR maka antusias mereka sangat
tinggi, mereka senang dan bangga dengan kehadiran peserta KKN-PAR dari STAI
Al-Qolam.
I. Kegiatan Extra di Madin Darussalam
a)
Problem internal
Tidak banyak masalah internal yang kami hadapi karena dalam program extra
kami melakukan sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.
b)
Problem Ekternal
1.
Sulitnya mencari bahan ajar karena jauhnya pasar dan sulitnya medan yang
dilalui.
2.
Masih sedikitnya pemahaman anak-anak madin tentang ekstra yang kami
ajarkan sehingga waktu yang tersedia sangat kurang.
J. REFLEKSI
Dalam
kehidupan, kegagalan dan kesuksesan merupakan suatu keniscayaan yang pasti
dialami oleh manusia. Untuk menjalani hidup, tidak perlu takut mengalami
kegagalan karena hal tersebut bisa menjadi pengalaman berharga untuk meraih
kesuksesan. Semakin sulit dan semakin berat tantangan yang dihadapi, maka
kesuksesan yang idraih akan semakin manis. Sebagaiman firman Allah SWT dalam
surat Al-Insyiroch ayat 5 yang artinya:
“Sesungguhnya
sesudah kesulitan akan ada kemudahan.”
Maka selaku umat Islam yang mengimani
kekuasaan Allah SWT, sudah sepantasnya kita berusaha untuk meraih kesuksesan
tanpa harus takut mengalami kegagalan, meskipun tantangan sangat berat.
BAB III
A.
KESIMPULAN
Program KKN adalah salah satu bentuk pelaksanaan Tri
Darma perguruan tinggi yang harus tetap dilestarikan, karena kegiatan ini
sangat bermanfaat
bagi semua pihak, apalagi kegiatan KKN ini menggunakan metode PAR yang jarang
digunakan oleh semua perguruan tinggi. Bagi mahasiswa yang akan diterjunkan
terlebih dahulu harus mengadakan observasi dengan sebaik-baiknya karena metode
yang digunakan adalah Participatory Action Reaserch (PAR), karena
langkah ini sangat menentukan dalam tercapainya pelaksanaan program yang
akan dilaksanankan.
B.
SARAN UNTUK AL-QOLAM
1.
Keterbatasan waktu yang ditempuh oleh metode PAR,
selain sedikitnya peserta KKN-PAR dan minimnya waktu untuk melaksanakan
program, sedangkan yang harus diberdayakan sangat banyak dan waktu untuk
pemberdayaan sangat sedikit.
2.
Untuk tahun depan kami harapkan adanya peserta KKN-PAR
yang ditempatkan di kecamatan poncokusumo, dan insyaAllah dari Al-Qolam diharapkan kehadirannya.
3.
Dan jika benar untuk menempatkan peserta KKN ke
poncokusumo maka, mohon dibina dengan baik untuk menjaga citra nama baik
Al-Qolam, karena untuk saat ini citra Al-Qolam masih baik.
4.
Diharapkan tidak
menempatkan DPL Perempuan dilokasi yang relatif jauh.

No comments:
Post a Comment