Friday, 21 July 2017

laporan KKN



MENURUNYA  LEMBAGA MADIN DI DUSUN SUMBER PERKUL KECAMATAN GEDANGAN

Laporan :
Kegiatan Kuliah Kerja  Nyata (KKN)

Dosen Pembimbing Lapangan:
Amatul Jadidah, S.Ag. M.Si


 









Oleh:
Kelompok V

KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-QOLAM
GONDANGLEGI MALANG
TAHUN 2013


MENURUNYA LEMBAGA MADIN DI DUSUN SUMBER PERKUL KECAMATAN GEDANGAN

Laporan :
Kegiatan Kuliah Kerja  Nyata (KKN)
Dosen Pembimbing Lapangan:
 Amatul Jadidah, S.Ag. M.Si


 







Oleh:



NO
NIM
NIMKO
NAMA
1
201008400010051
2010.4.084.0001.1.00319
Kholilurrohim
2
201008400010104
2010.4.084.0001.1.00372
Ruba’ih
3
201008400010133
2010.4.084.0001.1.00401
Ya’la
4
20110840001242
2011.4.084.0001.1.00588
Hanafi
5
201008400010123
2010.4.084.0001.1.00303
Winarti
6
201008400010126
2010.4.084.0001.1.00394
Titin Agustil Yulia
7
20100840001179
2011.4.084.0001.100548
Lilik Sobikah
8
201008400010137
2010.4.084.0001.1.00515
Zahroh



KULIAH KERJA NYATA (KKN)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-QOLAM
GONDANGLEGI MALANG
TAHUN 2013


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... v
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………...……………………… viii
BAB I: PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang ……………………………………………............................... 1
B.   Kondisi MSDIN Darussalam Sebelum Dampingan ……….... ...........................2
C.     Alasan memilih dampingan................................................................................3
D.     Kondisi yang diharapkan untuk 10 tahun mendatang........................................4
E.      Strategi yang digunakan.....................................................................................5
F.      Langkah-langkah peningkatan kelembagaan......................................................6
1.    Proses Rekonstruksi Gagasan..............................................................................6
2.    Proses Riset ........................................................................................................7
3.    Program Praktis...................................................................................................8
4.    Evaluasi dan Refleksi ….....................................................................................8
G.  Pihak Yang Terlibat …........................................................................................8
                                                                                  
H.     Resources............................................................................................................9
I.     Tujuan.................................................................................................................10
BAB II: PEMETAAN MASALAH, PERENCANAAN dan PELAKSANAAN PROGRAM SERTA HASIL/EVALUASI
A.     Sejarah Madin Darussalam.................................. ………………………….. 13  
B.Matrik Temuan Analisis ………………………………………………….... 14
C.     Penyusunan Program Kegiatan KKN……………………..............................18
D.     Pelaksanaan Program KKN.......…………………………..............................20
E.      Lokasi Pelaksanaan Program ...................……………………………….......21
F.      Hasil yang Dicapai ...………………………...................................................21
a)      Profil Madin Darussalam ..........................................................................22
b)      Pembuatan Struktur Organisasi ................................................................24
c)      Implementasi/praktek pengelolahan kelas di Madin ................................31
d)      Penilaian Akhir .........................................................................................33
G.     Harapan yang Diinginkan Madin untuk ke depan ..........................................33
H.     Problem Pelaksanaan.......................................................................................34
a)      Problem Internal .......................................................................................34
b)      Problem Eksternal ....................................................................................35
I.        Kegiatan Ekstra di Madin Darussalam............................................................36
a)      Problem Internal .............................................................................................36
b)      Problem Eksternal ..........................................................................................36

J.  Refleksi ……………………………………………………….........................36
BAB III: PENUTUP
A.     KESIMPULAN ……………………………………………………………..37
B.     SARAN …………………………………………………………………….. 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN

















DAFTAR TABEL

Tabel 1 Permasalahan dan solusi untuk Madin...……………………………….. .4
Tabel B.1 Matrik Temuan Analisis .............................................................………...15
Tabel C.1. Rencana Program KKN di Madin Darussalam .........................................18
Tabel D.1. Pelaksanaan Program KKN...............................……...……………....20
Tabel b). 1. Guru Madin sebelum KKN .....……………..…………………..............28
Tabel b). 2. Guru Madin setelah KKN .......……………..…………………..............29
Tabel b). 3. Daftar Nama Santri kelas 3 Diniyah .....……………..………………....30
Tabel b). 4. Daftar Nama Santri kelas 2 Diniyah .....……………..………………....30
Tabel b). 5. Daftar Nama Santri kelas 1 Diniyah .....……………..………………....31











DAFTAR GAMBAR

Gambar  1 Mekanisme Pengelolaan Peningkatan Kelembagaan ...............................10


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
            Kuliah bekerja nyata (KKN) adalah sebuah program yang di laksanakan oleh seluruh kampus, dengan Program Kuliah Kerja Nyata mahasiswa yang memiliki kemampuan keilmuan dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan dalam bidang keilmuan dan non keilmuan yang memakai metode Participatori Action Resech (PAR). Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata dapat berfungsi sebagai katalisator, sekaligus motivator dalam proses pembangunan baik dibidang pendidikan maupun di bidang non-pendidikan.
            Untuk meningkatkan perguruan tinggi dalam usaha pembangunan diarahkan untuk:
1.      Meningkatkan perguruan tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
2.      Mendidik mahasiswa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara.
3.      Menggiatkan mahasiswa sehingga bermanfaat bagi pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
4.      Dan melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.
            Berbicara tentang pembangunan dalam bidang keilmuan/pendidikan, maka tidak lepas dari sebuah lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat manajemen sebagai pengatur, penguat lembaga yang terkait, jika manajemennya baik maka sistem pendidikannyapun akan baik dan jika manajemennya tidak baik maka outputnya tidak baik.
      Dengan demikian kami kelompok V memutuskan konsen analisis pada persoalan: “Menurunnya lembaga MADIN Darussalam di Dusun Sumber Perkul Kecamatan Gedangan”
B.     Kondisi MADIN Darussalam sebelum dampingan
Untuk mengetahui kondisi MADIN Darussalam kami melakukan interview kepada Bapak H. Abdurrohman[1] dan Bapak H. Muhammad Shodiq S.Ag[2]. Dari hasil interview tersebut dapat kami simpulkan bahwa Madin Darussalam awalnya tidak mempunyai tempat untuk santri yang mengaji, tempatnya masih berada di rumah warga yang ada di sekitar majid sebagai tempat untuk MADIN Darussalam dan kira-kira tahun 1993. Para pendirinya adalah Bapak Abdurrohim, Sama’un dan H. Abdurrohman. Mereka berkeinginan untuk mendirikan lembaga madrasah diniyah, lalu mulai menyusun rencana. hingga akhirnya, tepat pada 10 Oktober 2003 berdirilah Madrasah diniyah yang kemudian diberi nama Darussalam. Madrasah tersebut dijadikan tempat pendidikan agama islam baik anak-anak usia dini dan usia remaja, bahkan sampai sekarang santri yang remaja semakin bertambah[3].
MADIN Darussalam adalah salah satu dari beberapa MADIN yang ada di dusun sumber perkul yang menurut hasil observasi kami terdiri dari 10-15 peserta didik di tiap kelasnya. Pada pagi hari kegiatan anak-anak di dusun sumberperkul adalah sekolah di SD dan SMP. Kemudian, mereka yang mengikuti Madrasah diniyah masuk kembali pada sore harinya. Selanjutnya, MADIN Darussalam lain dengan MADIN lainnya yang ada di dusun sumberperkul, ada beberapaa hal yang menjadi hambatan meningkatnya MADIN Darusssalam menurut hasil opservasi diantaranya: 1) Kurangnya ekonomi orang tua untuk memasukkan anaknya ke MADIN Darussalam 2) Kurangnya dukungan orang tua untuk memotifasi anaknya untuk masuk ke MADIN Darussalam sehingga di MADIN Darussalm relatif sangat sedikit siswanya dibandingkan dengan MADIN lainya di dusun sumberperkul[4]
  1. Alasan memilih dampingan
Manajemen dalam dunia pendidikan formal maupun informal sangat dominan untuk menarik perhatian terhadap peserta didik dan orang tuanya. Manajemen yang baik akan menghasilkan kualitas dan kuantitas yang berguna bagi masyarakat bangsa dan negara. Manajemen adalah sebuah sistem dalam dunia pendidikan untuk mengatur bekerjanya pendidikan yang dilaksanakan oleh pihak yang terkait.
            Lalu mengapa kami kelompok V memilih untuk fokus analisis menguatkan kelembagaan di MADIN Darussalam? Karena menurut survey dan perbincangan santai dengan kepala MADIN dan guru yang mengajar di situ, bahwa MADIN Darussalam kurang produktif dalam meningkatkan penguatan kelembagaan di MADIN tersebut. Karena apabila hal yang semacam itu tidak diatasi dengan cermat, maka lambat laut akan angkat kaki dan tidak berbekas bagi perkembangan desa dan pandangan masyarakat.
Ada beberapa masalah yang menjadi alasan bagi kami untuk memilih dampingan MADIN Darussalam. Berikut adalah tabel permasalahan yang menjadi alasan dampingan sekaligus solusi yang kami rencvanakan sebelum datang dan menetap di lokasi:
Tabel 1 Permasalahan dan solusi untuk Madin Darussalam
Permasalahan yang menjadi
Solusi
alasan dampingan
1. Manajemen yang masih jauh dari standar dan
* memfasilitasi lembaga, mengikut sertakan tokoh
kepentingan lembaga yang terkait.
masyarakat dalam evaluasi dan FGD
2. Sistem pendidikan kurang diperhatikan sehingga
* Mengadakan musyawaroh dengan semua staf
bagaikan berjalan tanpa arah.
untuk membenahi sistem pendidikan
3. Kurangnya kebijakan dari kepala MADIN.
* Selalu mengajak beliau musyawaroh ringan di setiap kesempatan yang ada


  1. Kondisi yang diharapkan untuk 10 tahun mendatang
Di antara beberapa faktor yang melatar belakangi kemunduran MADIN Darussalam bisa terselesaikan dengan mengangkat sistem manajemen kehidupan empati masyarakat yang kurang baik dan memotivasi untuk memasukan anaknya segingga kejayaan pada tahun 2010 akan bangkit kembali, karena tanpa empati masyarakat sekitar bisa jadi MADIN Darussalam krisis santri bahkan akan mati begitu saja. Kalau hal itu  di biarkan dusun sumber perkul akan dipenuhi anak usia dini dan usia remaja yang nganggur.
Harapan 10 tahun ke depan dan untuk seterusnya MADIN Darussalam menjadi baik dari sisi administrasinya, sistem dan manajemenya restu/empati masyarakat walaupun berada di naungan yang tidak begitu relatif baik. Padahal di sana masih sangat minimnya tentang ilmu agama Islam dengan baik. Ironinya mengapa masyarakat kurang perhatian sedangkan di sana sangat membutuhkan tentang ilmu agama Islam.
            Lebih rincinya untuk harapan 10 tahun mendatang ialah:
  1. Diharapkan ada perubahan manajemen pendidikan yang baik.
  2. Adanya perubahan sistem pendidikan yang bijak dari kepala MADIN.
  3. Adanya sistem administrasi sebagai penunjang kelembagaan.
  4. Persiapan guru-guru yang yang ahli di bidangnya.
  5. Adanya pemetaan kelas yang jelas.
  6. Organisasi dan struktur yang baik.
Dengan fokus program tersebut di harapkan memiliki dampak:
  1. Semakin baiknya pengelolahan/manajemen di MADIN Darussalam yang ditandai dengan semakin aktifnya siswa dan guru yang bertugas.
  2. Baiknya output dari MADIN Darussalam sesuai dengan yang diharapkan oleh para guru dan para orang tua bahkan bagi bangsa dan negara.
  1. Strategi yang digunakan     
Kegiatan pemberdayaan ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Siklus PAR dimulai dari identifikasi masalah, identifikasi potensi, perencanaan aksi, aksi dan evaluasi-refleksi.
            Proses pemberdayaan masyarakat ini dengan melibatkan guru-guru MADIN mulai proses, aksi hingga evaluasi. Keterlibatan guru-guru MADIN dianggap penting karena secara kultural penguatan kelembagaan sebuah lembaga pendidikan adalah organisator. Dengan kehadiran orang-orang/guru-guru yang terlibat dapat mempercepat proses dan penilaian-penilaian over-subyektif apabila kegiatan ini mengalami kegagalan, sekaligus diharapkan sebagai jembatan terhadap kepentingan masyarakat, guru MADIN, wali murid dan kepala MADIN. Keterlibatan kepala MADIN, guru MADIN dan wali murid dalam proses pemberdayaan, yakni keterlibatan secara fisik kepala MADIN dalam kegiatan pemberdayaan, pendampingan maupun kegiatan-kegiatan pertemuan yang dilaksanakan secara reguler.
  1. Langkah-langkah peningkatan kelembagaan
  1. Proses Rekonstruksi Gagasan.
                    Yakni proses observasi awal untuk menentukan masalah-masalah yang dihadapi oleh MADIN Darussalam dalam peningkatan kelembagaan di MADIN Darussalam. Karena program ini sudah masuk tahun ke-2, maka semua proses dimulai dari rekonstruksi gagasan terutama terkait dengan proses, hasil dan target-target yang belum tercapai pada tahun ke-1 diusahakan untuk direkonstruksi ulang.

  1. Proses Resecrh
Proses kedua teknik untuk menggali dan mendalami masalah-masalah yang dihadapi oleh MADIN Darusalam, baik dilakukan melalui wawancara orang per orang, interview, maupun melakukan observasi langsung terhadap MADIN Darussalam. Semua proses riset menggunakan teknik-teknik dalam PAR, yakni siklus aksi-refleksi.
Gambaran riset tersebut sebagai berikut:
Pertama, mendatangi masyarakat, orang-orang yang mengajar di MADIN, berbicara dengan mereka secara terbuka tentang masalah-masalah yang dihadapi keseharian. Masyarakat  yang didatangi terdiri dari kepala MADIN, guru MADIN, wali murid dan masyarakat sekitar, serta tokoh masyarakat.
Kedua, memperdalam informasi yang didapat dari mereka dan kemudian mengcross-check pada informan lain untuk mengukur tingkat akurasi data. Hasil dari cross-check ini untuk membantu pemetaan persoalan dan menentukan langkah selanjutnya.
Ketiga, hasil pemetaan persoalan sementara sebagai bahan kajian untuk mengumpulkan komunitas untuk membahas masalah tersebut bersama-sama.
Keempat, mengumpulkan semua komunitas tersebut dan kemudian membiarkan mereka berbicara apa adanya tentang persoalan-persoalan mereka. Hasil pertemuan tersebut menghasilkan pengelompokan masyarakat berdasarkan profesi/pekerjaan yaitu: kepala MADIN, guru MADIN, wali murid dan masyarakat sekitar, serta tokoh masyarakat.
Kelima, hasil dari pemetaan awal berdasarkan profesi kemudian dijadikan bahan kajian oleh tim untuk menentukan model peningkatan kelembagaan.
  1. Program Praktis
Sebagai tindak lanjut dari riset partisipatoris, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan aksi. Program aksi melalui proses analisis masalah dan tujuan, baru kemudian merengking masalah. Dari rengking masalah tersebut kemudian muncul matrik kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama oleh komponen komunitas dampingan. Pada saat program aksi juga dilibatkan komponen-komponen di luar dampingan, seperti pihak pemerintah desa, dinas-dinas, serta organisasi yang ada di desa tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses serta capaian-capaian program.
  1. Evaluasi dan Refleksi
Ada dua model evaluasi, yakni evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dilaksanakan pada tiap-tiap kegiatan riset, pendampingan, maupun kegiatan aksi. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana proses tersebut sudah berlangsung sebagaimana yang diharapkan. Sementara evaluasi hasil, merupakan evaluasi yang dilaksanakan di akhir program untuk mengukur sejauh mana program tersebut memiliki dampak langsung terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, serta untuk mengukur sejauh mana program dampingan melahirkan “perubahan” baik dalam cara berfikir, bersikap, maupun perubahan pada kesejahteraan masyarakat.
  1. Pihak Yang Terlibat
  1. Tim pelaksana program
Tim pelaksana program ini adalah peserta KKN STAI Al-Qolam yang dibentuk oleh LP3M sebagai lembaga pengelola pelaksana, tugas dari tim pelaksana adalah sebagai fasilitator dan menyiapkan segala keperluan administrasi pelaksanaan program melalui rencana program, pengendalian, penyusunan dan pelaporan program.
  1. Kepala MADIN
Keterlibatan kepala MADIN dalam proses pelaksanaan;yakni keterlibatan secara fisik dalam setiap pemberdayaan. Keterlibatan ini mulai dari pertemuan awal, perencanaan program, pendampingan, program aksi, hingga refleksir.
  1. Guru MADIN
Keterlibatan guru MADIN dalam proses pelaksanaan ini, mereka di libatkan dalam perumusan model peningkatan kependidikan, diskusi-diskusi, dan evaluasi baik secara langsung ataupun didatangi ke rumahnya.
  1. Wali Murid.
Wali murid yang dimaksud sebagai sumber  penggalian data dan dipahami apa keinginan jangka panjang dari MADIN yang terkait.
  1. Resources
LP3M adalah lembaga struktural yang berada di bawah naungan ketua STAI AL-Qolam. Lembaga ini merupakan kepanjangan tangan STAI AL-Qolam di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang keberadaannya merupakan suatu keniscayaan bagi sebuah perguruan tinggi.
Sumber daya manusia LP3M cukup mumpuni dan berpengalaman. Di bidang PAR, sudah ada 3 staf yang sudah mengiktui TOT PAR dan melatih PAR di berbagai perguruan tinggi di kawasan Malang dan DIY Jogjakarta.
Gambar 1 Mekanisme Pengelolaan Peningkatan kelembagaan.

Ketua STAI AL-Qolam
STAIDRA
 
Pihak STAI AL-Qolam memberi wewenang yang bersifat instruktif kepada LP3M untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian, dan hal ini memang dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi karena melaksanakan tugasnya yang disebut Tri Darma perguruan tinggi.
Kemudian LP3M mendelegasi seluruh mahasiswa semester VI yang berjumlah 124 mahasiswa dan dibagi menjadi 14 kelompok untuk pelaksanaan KKN berbasis PAR.
  1. Tujuan
Kegiatan revitalisasi KKN menjadi Program Pemberdayaan Masyarakat di Perguruan Tinggi ini bertujuan:
Secara umum Kuliah Bekerja Nyata mempunyai empat tujuan yaitu:
a.       Agar mahasiswa mendapat pengalaman secara langsung dari masyarakat sekaligus merumuskan dan berusaha mencari alternatif pemecahan masalah yang ada.
b.      Mahasiswa dapat menggerakkan (motivator) dan memberikan sumbangan pemikiran langsung kepada masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dimiliki.
c.       Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi, masyarakat, Pemerintah Daerah dan Instansi teknis dalam usaha untuk mengentaskan permasalahan yang berkaitan dengan kelembagaan dalam dunia pendidikan.
d.      Merealisasikan pengetahuan teoritis mahasiswa dan pelaksanaan  secara langsung di masyarakat/di lembaga pendidikan.
e.       Pendayagunaan teknologi tepat guna dalam menunjang pembangunan masyarakat desa.
f.       Mempertahankan mata kuliah KKN-PAR menjadi mata kuliah wajib pada Perguruan Tinggi di Indonesia.
g.      Mengubah pelaksanaan program KKN-PAR dari paradigma pembangunan (development) menjadi paradigma pemberdayaan ( empowerment).
h.      Menerapkan KKN-PAR di Perguruan Tinggi agar dalam pelaksanaannya dapat menjadi tools solusi penanganan masalah ada di komunitas.
i.        Mengembangkan tema-tema KKN-PAR dengan konsep co-creation, co finacing dan co-benefit.












[1] Pengurus senior Madin Darussalam
[2] Pengasuh Ponpes Darussalam
[3] Sumber informasi dari wawancara dengan Bapak H. Abdurrahman
[4] Sumber informasi dari wawancara dengan Bapak H. Muhammad Shodiq S.Ag





BAB II
PEMETAAN MASALAH, PERENCANAAN PROGRAM, PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL/EVALUASI

  1. Sejarah Madin Darussalam
Madin Darussalam awalnya tidak mempunyai tempat untuk santri yang mengaji, tempatnya masih berada di rumah warga yang ada di sekitar majid sebagai tempat untuk MADIN Darussalam dan kira-kira tahun 1993. Para pendirinya adalah Bapak Abdurrohim, Sama’un dan H. Abdurrohman. Mereka berkeinginan untuk mendirikan lembaga madrasah diniyah, lalu mulai menyusun rencana. hingga akhirnya, tepat pada 10 Oktober 2003 berdirilah Madrasah diniyah yang kemudian diberi nama Darussalam. Madrasah tersebut dijadikan tempat pendidikan agama islam baik anak-anak usia dini dan usia remaja, bahkan sampai sekarang santri yang remaja semakin bertambah[1].
MADIN Darussalam adalah sebagian dari beberapa MADIN di dusun sumber perkul yang menurut hasil observasi kami terdiri dari 10-15 peserta didik. Pada pagi hari kegiatan anak-anak di Dusun Sumberperkul adalah sekolah di SD dan SMP. Kemudian, mereka yang mengikuti Madrasah diniyah masuk kembali pada sore harinya. Selanjutnya, MADIN Darussalam lain dengan MADIN lainnya yang ada di Dusun Sumberperkul, ada beberapa hal yang menjadi hambatan meningkatnya MADIN Darusssalam menurut hasil observasi diantaranya: 1) Kurangnya ekonomi orang tua untuk memasukkan anaknya ke MADIN Darussalam. 2) Kurangnya dukungan orang tua untuk memotifasi anaknya untuk masuk ke MADIN Darussalam sehingga di MADIN Darussalm relatif sangat sedikit siswanya dibandingkan dengan MADIN lainya di dusun sumberperkul[2]
MADIN adalah sumber bagi masyrakat setempat untuk mendidik anaknya supaya dapat membaca Kitab kuning dengan baik dan benar  menurut aturan yang berlaku. Terkadang guru atau wali murid tidak menghiraukan terhadap sistem pendidikan yang ada di MADIN tempat anak-anaknya menimba ilmu, padahal manajemen  yang baik akan mengahasilkan sistem yang baik dan bahkan output yang baik pula. Manajemen bukan hanya mengatur program intra bahkan yang extrapun juga ditata dengan baik.
Manajemen dalam dunia pendidikan formal maupun informal sangat dominan untuk menarik perhatian terhadap peserta didik dan orang tuanya. Manajemen yang baik akan menghasilkan kualitas dan kuantitas yang berguna bagi masyarakat bangsa dan negara. Manajemen adalah sebuat sistem dalam dunia pendidikan untuk mengatur kerjanya pendidikan yang dilaksanakan oleh pihak yang terkait.  
B.  Matrik Temuan Analisis
           Dari hasil wawancara dan ngobrol santai dengan  para subjek di rumahnya dan di MADIN pada saat mengajar, kami dapat mengambil kesimpulan mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di sana. Berikut adalah tabel yang merangkum permasalahan-permasalahan tersebut secara ringkas dan menyeluruh dari setiap segi.

           Tabel B.1 Matrik Temuan Analisis
HISTORIS
SOSIAL-POLITIK
SOSIAL- EKONOMI
SOSIAL- BUDAYA
·   Madin Darusalam didirikan sejak tahun 2003 dan masih bertahan sampai sekarang
·   Kurangnya perhatian dari pemerintahan setempat
·   Kurangnya kepedulian kepala desa sebagai pengatur di desa
·   Manajemen kurang baik
·   Pengelolahan kelas
·  Administrasi yang kurang baik
·  Kurangnya tunjangan dana dari pihak yang terkait
·  Kurangnya tingkat kesadaran orang tua untuk membayar
·    Gratisnya MADIN Darussalm sejak awal
·    Di anggap tidak berkualitas.




Madin Darussalam sudah terdaftar di Departemen Agama, namun sayangnya tidak pernah mendapatkan bantuan dana dari pemerintah. Tidak hanya itu, kepala desa juga tidak pernah memberi perhatian terhadap Madin. Kurangnya perhatian ini menjadikan Madin tidak bisa berjalan maksimal. Manajemen yang ada juga tidak tertata dengan rapi sebagaimana mestinya. Manajemen yang demikian juga mengakibatkan administrasi tidak berjalan dengan baik. Pengelolaan kelas yang ada juga masih berantakan. Hal inilah yang menjadi permasalahan yang kami temukan setelah masuk dan meneliti Madin secara langsung. Tentunya setelah mengetahui masalah-masalah tersebut kami tidak hanya diam saja, juga tidak bertindak sekehendak kami, melainkan semua melalui proses yang tidak mudah. Awalnya kami mencoba berbaur dengan para pengurus Madin, kemudian secara bertahap, melalui kepala madrasah, kami mengumpulkan semuanya untuk bermusyawaroh. Dalam musyawaroh tersebut, kami hanya sebagai fasilitator saja, sepenuhnya berjalan dengan pendapat-pendapat dari masing-masing guru dan pengurus. Apabila kami diberi kesempatan, maka kami akan angkat bicara.
Sebelum itu, untuk memudahkan langkah kami dalam menentukan tindakan, maka terlebih dahulu kami merumuskan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths). Dari itu di MADIN Darussalam dapat SWOT dengan penjelasan di bawah ini: 
  1. Kekuatan (Strengths)
1)        Mempunyai lembaga sendiri yang di atas nama Madin Darussalam.
2)        Guru yang mengajar sudah mengikuti PGDI di Batu Malang.
3)        Siswa yang sekolah di Madin Darussalam tidak dipungut biaya.
4)        Guru yang ahli di bidang masing-masing.
5)        Masyarakat yang berminat menyekolahkan anaknya ke Madin Darussalam

  1. Kelemahan (Weaknesses)
1)      Kurangnya sarana dan prasarana.
2)      Kurangnya fasilitas.
3)      Minimnya partisipasi wali Santri.
4)      Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.
  1. Peluang (Opportunities)
1)   Lembaga yang ditempati sangat strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
2)                Semua guru yang mengajar di MADIN tidak digaji.
3)                Sebagian masyarakat yang sudah berpendidikan sarjana.
  1. Ancaman (Threats)
1)   Kurangnya dorongan dari wali murid.
2)   Rasa malas pada santri.
3)   Sebagian masyarakat yang lebih memilih sekolah.
Dari SWOT di atas kami kelompok V memilih untuk fokus analisis menguatkan kelembagaan di MADIN Darussalam. Hal ini disebabkan menurut survey dan perbincangan santai dengan kepala MADIN dan guru yang mengajar di situ, bahwa MADIN Darussalam kurang produktif dalam meningkatkan penguatan kelembagaan di MADIN tersebut. Karena apabila hal yang semacam itu tidak diatasi dengan cermat, maka lambat laut akan angkat kaki dan tidak berbekas bagi perkembangan desa untuk anak usia dini khusunya, dari analisi di atas maka kami peserta KKN-PAR yang fokus di kelembagaannya maka, timbulah rencana, pelakasanaan dan lokasi pelaksanaan program dibawah ini rinciannya:
C.    PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN KKN
Tabel C.1 Rencana  Program  KKN  Di  Madin Darussalam 
NO
RENCANA PROGRAM PRA-KKN 
KEGIATAN
1
Pembuatan profil MADIN Darussalam desa Gedangan
2
Rencana penyusunan struktur keorganisasian di MADIN Darussalam . Dari kepala MADIN, Bendahara, Sekretaris dan Seksi-seksi
3
Meningkatkan  manajemen pengelolahan kelas yang baik
4
Harapan untuk sepuluh tahun mendatang.

  • Beberapa pertimbangan dalam penyusunan program
Dalam menyusun program agar kegiatan dilaksanakan secara lebih terarah. Maka dibuatlah suatu rencana sehingga bentuk kegiatan dapat dilaksanakan oleh peserta PRA-KKN.
Adapaun yang menjadi pertimbangan dalam kegiatan PAR-KKN sebagai berikut:
1)      Faktor kemampuan
Kebanyakan mahasiswa non regular sudah bekerja, mengajar, bahkan sudah berkeluarga. Dengan demikian banyak waktu yang terpakai untuk hal-hal tersebut. Akan tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan cara membagi waktu seefektif mungkin.
2)      Faktor waktu
Kegiatan KKN-PAR yang dilaksanakan khususnya oleh kelompok V tidak relative karena waktunya yang singkat. Di dalam kegiatan pelaksanaan KKN-PAR banyak program atau pekerjaan yang sekiranya membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga kami memilih program yang bisa selesai dalam waktu 28 hari.
3)      Prioritas
Dari keseluruhan rencana program KKN-PAR sangat dibatasi oleh ruang gerak dan waktu. Sehingga peserta KKN-PAR tidak bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara merata dan menyeluruh. Untuk itu kami peserta KKN-PAR lebih mengutamakan hal-hal yang sekiranya paling sangat dibutuhkan oleh masyarakat, yaitu untuk melaksanakan perbaikan fisik dipusatkan di MADIN Darussalam, sedangkan kegiatan non fisik dilakukan di kedusunan yang ada.
4)      Kepedulian Masyarakat
Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar, karena tanpa dukungan masyarakat dari sisi tenaga ataupun dana maka, tidak terlaksanalah sebuah proses. Untuk menarik perhatian mereka tentunya kami mencoba selalu berbaur dalam setiap kegiatan yang mereka adakan seperti kumpulan diba’iyah atau tahlilan. Dengan begitu, ketika mengajak mereka untuk peduli terhadap Madin tidaklah sulit.
5)      Menanamkan pentingnya menjaga kebersihan di kalangan masyarakat. khususnya menanamkan cinta kebersihan pada anak usia dini.
D.    PELAKSANAAN PROGRAM KKN
Tabel D.1 Pelaksanaan Program KKN
NO
TANGGAL PELAKSANAAN
KEGIATAN
1
17 Juni 2013
Berkumpul bersama pengasuh dan pengurus di MADIN Darussalam untuk bermusawaroh bersama dalam pelaksanaan program KKN-PAR. Serta meminta persetujuan tentang profil syruktur yang akan dibuat.
2
29 Juni 2013
Mendatangkan orang-rang yang terkait, guna menentukan siapa saja yang akan menjadi anggota dalam pembuatan sruktur
3
12 Juni-6 Juli 2013
Mengimplementasikan/praktek manajemen pengelolahan kelas
4
30 Juli 2013
Harapan jangka pendek dan jangka panjang bagi MADIN Darussalam.
Ø  Profil Stakeholder yang menjadi obyek
Nama               : M Sodik, S. Pdi.
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 02 April 1972
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam
Nama               : H Abdurrohman
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 11-01-1953
Pekerjaan         : swasta
Agama             : islam
Nama               : Purwantiyu
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 08 Oktober 1980
Pekerjaan         : swasta
Agama             : islam
E.     LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN
1.    Di Masjid Darussalam sebagai tempat MADIN nya
2.    Rumah guru, ustadz dan warga sekitar
F.     HASIL YANG DI CAPAI
            Dari perencanaan program dan pelaksanaannya pada tanggal 10/06/2013, maka dapat menghasilkan sebuah perubahan yang bersifat proses dan diharapkan hal semacan ini berlaku secara berkelanjutan tidak hanya pada saat ada peserta KKN-PAR saja. Diantara hasil yang dicapai yaitu:
a)      PROFIL MADIN DARUSSALAM
Sebelumnya profil Madin tidak tertulis dan tersimpan dalam sebuah file
dan terarsipkan, hanya berupa tulisan tangan. Namun kemudian kami mengarahkan TU yang telah dilantik untuk mengarsipkan profil Madin dalam bentuk file dan print out. Berikut adalah profil Madin:
1.      Identitas MADIN
a)      Nama   MADIN                      :   DARUSSALAM
b)      Kategori MADIN                   :   Swasta
c)      Tahun  Berdiri                         :   Tanggal, 10 Oktober 2003
d)     Status Kepemilikan                 :   Yayasan Darussalam
e)      NSMD                                                :   211235071539
f)       Jumlah Pengajar                      :   8 (delapan) Orang
g)      Jumlah Tenaga Kependidikan :   1 (satu) Orang
h)      Jumlah Rombel                       :   5 (lima)
i)        Kwalifikasi Geografis             :   Pegunungan
j)        Alamat                                                :
·         Jalan                :   Jln Raya Sumber Perkul  No 113
·         Kelurahan        :   Sumber Perkul
·         Kecamatan      :   Gedangan
·         Kota                  Malang
·         Telephon         :   085233099169
2.      Sejarah Singkat
Madrasah diniah Darussalam  didirikan pada tanggal 10 Oktober 2003 yang berdomisili di Dusun Sumber Perkul Kecamatan Gedangan Malang dengan No.NSMD 211235071539. Santriwan dan santriwati yang belajar mulai dari tingkat MI sampai dengan tingkat SMP. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum Tilawati, dan kurikulum lokal yang mengacu pada kebutuhan masyarakat. Hingga kini MADIN Darussalam masih eksis di tengah-tengah masyarakat khususnya di Dusun Sumber Perkul.
3.      Visi dan Misi
VISI:
“Terwujudnya lembaga pendidikan professional yang mampu mengantarkan santri MADIN Darussalam menjadi insan yang berakhlaqul karimah serta mampu membaca kitab kuning, berpotensi dan berprestasi
MISI:
1.         Membina santri untuk mampu  membaca kitab kuning dengan memenuhi kaidah bacaan nahwu dan sorrof.
2.         Membina santri untuk mampu dan rajin mempraktekkan ilmu yang di milikinya.
3.         Memberi dukungan santri untuk dapat berprestasi dalam setiap event perlombaan yang diikuti.
4.         Terbinanya suasana pendidikan yang dinamis yang melibatkan Yayasan Darussalam, guru, santri dan orang tua.
4.      Tujuan:
Program pembangunan ruang belajar MADIN Darussalam  bertujuan:
1.      Menambah, melengkapi, meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
2.      Pengembangan potensi pendidikan proses pengajaran yang Islami yang menuntut pendidikan modern.
3.       Menjadi salah satu penunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan.
b)     Pembuatan Struktur Organisasi
Berbeda dengan profil Madin, struktur Madrasah justru tidak ada sma sekali. Sepenuhnya Madin berjalan dengan kendali Bapak Shodiq. Kamipun berinisiatif untuk membentuk kepengurusan Madin dengan mengumpulkan para tokoh masyarakat. Akhirnya, dilaksanakanlah pertemuan yang kedua pada tanggal 29/06/2013  untuk membentuk struktur organisasi Madin  dari kepala sampai dengan seksi-seksinya. Dalam hal ini peserta KKN-PAR tidak banyak melibatkan masyarakat tetapi, hanya melibatkan Stakeholder saja, karena kami kira dengan stakeholder sudah cukup maksimal. Dari hasil pelaksanaan program yang kedua ini kami dan para stakeholder mendapatkan hasil dengan rincian:
Ø  STRUKTUR ORGANISASI DI MADIN DARUSSALAM
Kepala MADIN          : Taufiq Hidayat, A.Ma
TU Administrasi          : Sulistiyawati,S.Pd
TU Keuangan              :  Nur’aini
Waka Kesiswaan         : Nurul Hayati, A.Ma  
Waka Kurikulum         : Ririn Puji Lestari S.Pd
Kontroling / Keamanan            : Ngateri Best
: M Suhri
Sarpras                         : Zainuddin
                                    : Aliadi
Ø  PROFIL PENGURUS MADIN
Nama               : Taufiq Hidayat, A.Ma
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 22 April 1982
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam

Nama               : Sulistiyawati,S.Pd
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 01 April 1983
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam

Nama               : Sulistiyawati,S.Pd
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 02 Desember 1994
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam

Nama               : Nurul Hayati, A.Ma
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 20 Oktober 1984
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam

Nama               : Ririn Puji Lestari S.Pd
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 20 July 1994
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam

Nama               : Ngateri
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 11 Desember 1976
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam

Nama               : M Suhri
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 12 Oktober 1972
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam

Nama               : Zainuddin
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 18 Desember 1974
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam

Nama               : Aliadi
Alamat            : Dusun sumber perkul gedangan Rt 006 Rw 013
Tempat            : Malang
Tanggal           : 08 Oktober 1974
Pekerjaan         : Guru
Agama             : islam
            Dengan terbentuknya strukrtur organisasi di MADIN Darussalam dapat di fungsikan dengan baik dan berjalan sesuai profesinya. Hal ini akan berlaku sesuai dengan yang diinginkan. Apabila Kepala MADIN dapat menentukan kebijakan bagi lembaganya, artinya sebagai kepala MADIN harus mengontrol guru atau santri yang mengaji dan memberi motivasi yang berupa kata-kata atau tenaga.
            Selanjutnya, setelah memaparkan struktur maka daftar guru juga akan dipaparkan. Jumlah guru sebelum kedatangan kami dan setelah terbentuknya struktur baru mengalami perubahan. Ada beberapa orang yang dianggap mampu untuk mengajar. Setelah dimusyawarohkan maka diambillah keputusan bahwa mereka yang dianggap mampu akan segera dilantik menjadi guru madrasah Diniyah yang baru.
Ø  DAFTAR GURU MADRASAH DINIYAH
            Sebelum kami berpartisipasi dalam Madin Darussalam, jumlah guru di madin masih delapan orang. Berikut adalah daftar nama mereka:
Tabel b).1 Daftar Guru Sebelum KKN
NO
NAMA
ALAMAT LENGKAP
PENDIDIKAN
1
Muhammad Sodik, S. Ag
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
SI (  UNISMA )
2
Taufik Hidayat, a. Ma. Pd
Sumber Perkul RT.04 RW 13 Gedangan
DII (PGMI DAN PGSD)
3
Muhammad Thoyib, S. PdI
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
SI ( PAI)
4
Sulistyawati, S. Pdi
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
SI
5
Nurul Hayati, a. Ma. Pd
Sumber Perkul RT.04 RW 13 Gedangan
DII (PGMI DAN PGSD)
6
Nur Aini
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
SMKN BABUSSALAM
7
Isna
Sumber Perkul RT.08 RW 13 Gedangan
MA BABUSSALAM
8
Hj. Riyadotul Jannah
Sumber Perkul RT.08 RW 13 Gedangan
MA BABUSSALAM
            Setelah mengetahui jumlah guru yang masih sangat kurang memadai, kami mulai bertindak. Apa yang kami lakukan bukanlah dengan mengangkat guru dari masyarakat begitu saja, melainkan kami ajak para guru yang sudah ada untuk bermusyawaroh dan merencanakan untuk merekrut guru baru. Dalam musyawaroh tersebut kami juga mengajak tokoh masyarakat. Hasilnya, ada beberapa guru baru yang akan segera dilantik. Berikut daftar guru setelah dampingan:
Tabel b).2 Daftar Nama Guru Setelah KKN
NO
NAMA
ALAMAT LENGKAP
PENDIDIKAN
1
Muhammad Sodik, S. Ag
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
SI (UNISMA)
2
Taufik Hidayat, a. Ma. Pd
Sumber Perkul RT.04 RW 13 Gedangan
DII (PGMI DAN PGSD)
4
Sulistyawati, S. Pdi
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
SI
5
Nurul Hayati, a. Ma. Pd
Sumber Perkul RT.04 RW 13 Gedangan
DII (PGMI DAN PGSD)
6
Nur Aini
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
SMKN BABUSSALAM
7
Hj. Riatun
Sumber Perkul RT.02 RW 13 Gedangan
S1
8
Fitriyah
Sumber Perkul RT.05 RW 13 Gedangan
MA
9
Ririn Puji Lestari
Sumber Perkul RT.03 RW 13 Gedangan
S.Pd
10
Abdul Hakim
Sumber Perkul RT.07 RW 13 Gedangan
S1
11
Lasiman
Sumber Perkul RT.04 RW 13 Gedangan
MA
12
Kholi
Sumber Perkul RT.08 RW 13 Gedangan
MA
13
Hj. Abdurrohman
Sumber Perkul RT.02 RW 13 Gedangan
S1
14
Yaskur
Sumber Perkul RT.04 RW 13 Gedangan
MA
15
Nur wati
Sumber Perkul RT.06 RW 13 Gedangan
MA
16
Aliadi
Sumber Perkul RT.04 RW 13 Gedangan
MA
Ø  DAFTAR SANTRI
Setelah memaparkan daftar guru Madin, berikut adalah daftar nama-nama
Santri. Santri yang masih aktif di Madrasah Diniyah Darussalam mulai kelas satu sampai dengan kelas tiga semuanya berjumlah 44.
Tabel b).3 Daftar nama santri kelas 3 Diniah:
No
Nama
Kelas
1
Koirul
3 Diniyah
2
Zainul Arifin
3 Diniyah
3
M. Nur Wahid
3 Diniyah
4
Pandi
3 Diniyah
5
Zainul Mustofa
3 Diniyah
6
Abdul Hamid
3 Diniyah
7
Imam Syafi’i
3 Diniyah
8
Desi
3 Diniyah
9
Aminah
3 Diniyah
10
Siti Maysaroh
3 Diniyah
11
Nadlil
3 Diniyah
12
Reni
3 Diniyah
13
Rizal Evendi
3 Diniyah

Tabel b).4 Daftar Nama Santri kelas 2 Diniah
No
Nama
Kelas
1
Heru
2 Diniah
2
Sodiq
2 Diniah
3
Rizal
2 Diniah
4
Fathul
2 Diniah
5
Imam Ghozali
2 Diniah
6
Denis
2 Diniah
7
Misbeh
2 Diniah
8
Khoiron
2 Diniah
9
Qoriwatul Jannah
2 Diniah
10
Siti Mutmainnatul Ilmiah
2 Diniah
11
Iftah Khusniati
2 Diniah
12
Hamimah
2 Diniah
13
Lilik Rofikoh
2 Diniah
14
Lilik Indah
2 Diniah
Tabel b).5 Daftar Nama Santri kelas 1 Diniah
No
Nama
Kelas
1
Nikmatisolehah
1 Diniah
2
Aji Bintoro
1 Diniah
3
Sahrul Gunawan
1 Diniah
4
Farid Ardiansyah
1 Diniah
5
Zainal Arifin
1 Diniah
6
Muklas Habibi
1Diniah
7
Novi Ainurrohmah
1 Diniah
8
Nali Amali
1 Diniah
9
Reza Luki Mubarok
1 Diniah
10
Rika Nur Iva Sary
1 Diniah
11
Rifa Ida Yanti
1 Diniah
12
Dian Nofita Sary
1 Diniah
13
Rifa Anggun
1 Diniah
14
Deni
1 Diniah

Jumlah 42
c)      Implementasi/peraktek pengelolahan kelas di MADIN Darussalam
            Pada bagian pelaksanaan program ini cukup membuat kami sebagai peserta KKN-PAR kesulitan, sebab dalam pelaksanaannya tidak hanya satu kali saja, bahkan sampai dengan lima dan lebih. Dan pada bagian program ini kami harus mempersiapkan dan mengatur posisi siswa dan tempat duduknya, serta metode yang membuat mereka menyenangkan dan bisa mengerti atas meteri yang di berikan.
            Dalam implementasi ini sulit untuk menentukan metode yang sesuai dengan karakteristik para santri yang mengaji, karena mayoritas santri yang mengaji di MADIN Darussalam berumur 4-8, dan bagian yang lain terdiri dari santri berumur 10-13, karena pada fase ini menurut banyak penelitian, masih ingin sesuatu yang menyengankan dan bersifat bergurau dari realita itu, kami peserta KKN-PAR menggunakan metode dengan problem solving, tetapi kendala yang di hadapi adalah membingungkan santri yang mengajar disebabkan faktor usia yang masih usia dini, lalu kami mencoba menggunakan metode hafalan, setelah kami laksanakan metode tersebut kendala yang di hadapi adalah siswa menjadi malas belajar serta malas untuk menghafalkan.
            Kemudian kami ganti dengan pendekatan melalui dua guru dalam satu kelas, maka kami dapat mersakan hal yang berbeda dari sebelumnya, karena mereka merasa di perhatikan semua oleh dua orang guru yang ada dalam satu kelas tersebut, sistematika pengajarannya adalah, dalam setiap pertemuan setiap anak-anak disuruh membaca Al-Qur’an di depan guru yang mengajar, karena demikian makan bagi santri masih belum maju untuk membaca Al-Qur’an di harapkan untuk belajar pada guru yang ada di sampingnya dan setelah belajar kepada guru yang di sampingnya, lalu langsung maju keguru yang ada di depan kelas.
            Dari usaha ini ternyata kami melakukannya tidak sia-sia, karena semua santri yang mengaji aktif semua dan merasa diperhatikan oleh guru-guru yang mengajar. Dari kenyataan itu, kami sarankan langsung kepada semua guru yang mengajar di sana bahwa keaktifan santri yang mengaji apabila santri diperhatikan betul oleh guru yang mengajar di bawah ini adalah gambar implementasi pengelolahan kelas yang dilaksanakan di MADIN Darussalam.
d)     Penilaian akhir
Setelah melakukan KKN selama kurang lebih 28 hari, serta melakukan bimbingan mengajar di Madin Darussalam, kami mampu memberikan penilaian terhadap santri di sana. Awalnya saat pertama kali kami mengajar mereka kurang bersemangat, namun setelah kami menerapkan beberapa metode dan strategi seperti problem solving, mereka menjadi antusias di setiap jam pelajaran. Tidak hanya itu, nilai mereka dalam hafalan dan tugas semakin meningkat.
G.    Harapan Yang Di Inginkan oleh MADIN Darussalam untuk ke depan
            Ada perubahan manajemen pendidikan yang baik dari hasil seminar kecil-kecilan yang dilakukan di Masjid Darussalam, serta berkeinginan adanya sistem administrasi sebagai penunjang kelembagaan dan hal ini akan dilaksanakan dengan tidak membuat beban bagi wali santri, persiapan guru-guru yang ahli di bidangnya untuk kemajuan MADIN Darussalam dan dapat menjadikan out put yang diharapkan oleh masyarakat khusunya dan umumnya berguna bagi bangsa dan Negara sebagai calon pemimpin dan masih banyak yang lainnya, hal ini di kerjakan secara proses, artinya tidak segampang membalikkan telapak tangan, sifatnya proses dan harus selalu dievaluasi apabila ada kekurangan dan kekeliruan yang bersifat intra ataupun ektra di bawah ini foto waktu membicarakan hasil dan evaluasinya.

H.    Problem Pelaksanaan
            Problem adalah sebuah kendala yang terkadang menjadi penghambat dan terkadang menjadi inspirasi bagi sebuah program, lembaga pendidikan, perusahaaan, sebuah tim/kelompok dan lain sebagainya. Kami adalah peserta KKN-PAR yang juga merupakan satu kelompok dari beberapa kelompok yang lain, dalam setiap tim/kelompok pasti akan mengalami masalah, dari segi material, tenaga, keilmuan, sosial dan lain sebagainya.
            Dalam hal ini problem dibagi menjadi dua diantaranya:
a)      Problem Internal
Ø  Minimnya dana untuk perlengkapan program KKN-PAR.
Ø  Sedikitnya peserta KKN dan sulit untuk mempengaruhi, padahal PAR sifatnya mempengaruhi
Ø  Sedikitnya pastisipasi dengan objek KKN-PAR.
Ø  Dan masih banyak problem-problem yang lain yang kami alami.
Problem yang semacam ini dapat dihilangkan dari tim kami dengan cara bahwa KKN-PAR ini adalah program wajib dari perguruan tinggi dan apabila kita tidak maksimal mengerjakannya, maka apa yang  harus kita diskripsikan di laporan nanti padahal setelah ini ada program Pasca KKN-PAR  tugasnya menyelesaikan laporan KKN-PAR. Dengan kata-kata di atas maka keinginan melaksanakan program KKN-PAR. Adapun problem yang kedua adalah problem,
b)     Problem Ekternal
Ø Terlalu banyak pekerjaan yang menyibukkan sehingga sulit untuk menyempatkan waktu untuk peduli terhadap program.
Ø Tidak tahu apa yang dimaksud dengan PAR.
Ø Dan masih banyak juga yang lainnya.
Dari problem di atas sulit untuk memberi solusi pada pihak yang terkait, karena hal itu memang kenyataan dan tidak ada rekayasa sama sekali, kami hanya bisa mengambil waktu yang lowong dari pekerjaan mereka, karena mayoritas mereka bekerja di sawah, dan dari sisi lain karena mereka masih belum paham betul tentang PAR sehingga perhatian dan partisipasi mereka kurang maksimal, mungkin mereka menganggap bahwa KKN dari STAI Al-Qolam sama dengan KKN yang lainnya yang hanya bersosialisasi dan terkadang membantu mengajar di lembaga pendidikan tanpa memperdayaan SDM yang ada.
Dari program yang tercatat dalam proposal belum terealisasi 100% karena beberapa factor diantaranya factor waktu yang sangat singkat sekali, dari itu hasil yang dicapaipun hanya sebagian saja, dari program yang terbentuk. Namun andaikan mereka tahu tujuan PAR maka antusias mereka sangat tinggi, mereka senang dan bangga dengan kehadiran peserta KKN-PAR dari STAI Al-Qolam.
I.       Kegiatan Extra di Madin Darussalam
a)      Problem internal
Tidak banyak masalah internal yang kami hadapi karena dalam program extra kami melakukan sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.
b)      Problem Ekternal
1.      Sulitnya mencari bahan ajar karena jauhnya pasar dan sulitnya medan yang dilalui.
2.      Masih sedikitnya pemahaman anak-anak madin tentang ekstra yang kami ajarkan sehingga waktu yang tersedia sangat kurang.
J.      REFLEKSI
Dalam kehidupan, kegagalan dan kesuksesan merupakan suatu keniscayaan yang pasti dialami oleh manusia. Untuk menjalani hidup, tidak perlu takut mengalami kegagalan karena hal tersebut bisa menjadi pengalaman berharga untuk meraih kesuksesan. Semakin sulit dan semakin berat tantangan yang dihadapi, maka kesuksesan yang idraih akan semakin manis. Sebagaiman firman Allah SWT dalam surat Al-Insyiroch ayat 5 yang artinya:
Sesungguhnya sesudah kesulitan akan ada kemudahan.”
            Maka selaku umat Islam yang mengimani kekuasaan Allah SWT, sudah sepantasnya kita berusaha untuk meraih kesuksesan tanpa harus takut mengalami kegagalan, meskipun tantangan sangat berat.


[1] Sumber informasi dari wawancara dengan Bapak H. Abdurrahman
[2] Sumber informasi dari wawancara dengan Bapak H. Muhammad Shodiq S.Ag



BAB III
A.    KESIMPULAN
            Program KKN adalah salah satu bentuk pelaksanaan Tri Darma perguruan tinggi yang harus tetap dilestarikan, karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi semua pihak, apalagi kegiatan KKN ini menggunakan metode PAR yang jarang digunakan oleh semua perguruan tinggi. Bagi mahasiswa yang akan diterjunkan terlebih dahulu harus mengadakan observasi dengan sebaik-baiknya karena metode yang digunakan adalah Participatory Action Reaserch (PAR), karena langkah ini sangat menentukan dalam tercapainya pelaksanaan program yang akan dilaksanankan.
B.     SARAN UNTUK AL-QOLAM
1.      Keterbatasan waktu yang ditempuh oleh metode PAR, selain sedikitnya peserta KKN-PAR dan minimnya waktu untuk melaksanakan program, sedangkan yang harus diberdayakan sangat banyak dan waktu untuk pemberdayaan sangat sedikit.
2.      Untuk tahun depan kami harapkan adanya peserta KKN-PAR yang ditempatkan di kecamatan poncokusumo, dan insyaAllah dari Al-Qolam diharapkan kehadirannya.
3.      Dan jika benar untuk menempatkan peserta KKN ke poncokusumo maka, mohon dibina dengan baik untuk menjaga citra nama baik Al-Qolam, karena untuk saat ini citra Al-Qolam masih baik.
4.      Diharapkan tidak menempatkan DPL Perempuan dilokasi yang relatif jauh.











No comments:

Post a Comment